Pasir Pantai yang Berwarna Coklat Bersih Menambah Kesan Eksotis Pantai
Pesona pantai di Malang memang tidak bisa di ragukan lagi. Meskipun sudah banyak pantai baru yang mulai populer keberadaannya, masih ada satu pantai yang masih belum terjamah atau bisa di sebut sebagai pantai perawan. Salah satunya adalah Pantai Jonggring Saloko yang terletak di Desa Mentaraman, Kecamatan Donomulyo, Malang Selatan, Jawa Timur. Berjarak sekitar 69 km dari arah kota Malang.
Di balik namanya yang kurang populer ini, tersimpan fenomena khas kahyangan yang sayang sekali jika Anda lewatkan. Nama Jonggring Saloka diambil dari cerita pewayangan, yang merupakan nama sebuah kahyangan yang ditinggali oleh Batara Narada. Tokoh pewayangan yang juga memiliki julukan Sanghyang Kanwakaputra atau Sanghyang Kanekaputra itu adalah seorang tangan kanan dari Batara Guru. Akses untuk menuju pantai Jonggring Saloko Malang ini masih tergolong sulit untuk di lalui. Tetapi Jalur yang berbatu, terjal dan berkelok-kelok ini akan terbayar lunas dengan pemandangan yang di sajikan oleh pantai ini.
Sebuah pantai dengan ciri khas ombak pantai selatan yang sangat besar di tambah lagi pasir pantai yang berwarna coklat bersih menambah kesan eksotis Pantai Jonggring Saloko ini.Selain itu Pantai Jonggring Saloko di klaim memiliki fenomena yang sangat langka yang tidak ada di dunia ini yaitu watu ngebros. Disebut Watu Ngebros karena dari kumpulan batu karang besar menjulang di bibir pantai ini keluar semburan air ke udara. Muncratan air ini tercipta dari hasil pertemuan dua arus gelombang besar dari selatan dan utara yang bertabrakan di satu titik yang berada di dalam rongga batu karang yang lebih mirip sebuah gorong-gorong raksasa tersebut. Rongga batu karang itu memuntahkan gelombang yang menghasilkan suara gemuruh cukup keras berbunyi “broossssss”.
Konon saat gelombang besar, suara “ngebros” itu terdengar hingga sejauh tujuh kilometer ke arah sekitar pantai. Siraman air ke udara itu bahkan kadang memunculkan pelangi ketika berpadu dengan siraman matahari. Namun kemunculan pelangi itu tidak bisa diprediksi dan belum tentu sehari sekali. Munculnya pelangi itu hanya jika ada arus ombak besar yang menghajar rongga batu karang raksasa, serta tergantung datangnya cahaya matahari yang mengarah tepat menyinari muncratan air tersebut.
Bagi Anda yang suka berenang di pantai harus menahan keinginan Anda untuk berenang di Pantai Jonggring Saloko ini, karena memang ada larangan tertulis untuk pengunjung tidak di perbolehkan berenang di Pantai. Selain watu ngebros, ada fenomena alam lain yang disebut Cob belut, dimana ombak yang datang akan terhisap kesebuah lubang dan tak lama kemudian ketika ombak surut lubang tersebut akan memuntahkan kembali air yang terhisap tadi keatas hingga air laut kembali, muntahannya berbentuk seperti payung raksasa namun fenomenal ini hanya bisa di lihat dari ketinggian.
Pantai Jonggring Saloka juga menawarkan sesuatu yang berbeda lainnya. Sekitar 200 meter ke arah barat, Anda bisa menemui pantai pasir hitam. Hamparan pasir di sepanjang pantai ini berwarna hitam pekat, namun tekturnya halus lembut, cocok untuk anak-anak yang ingin bermain membangun istana pasir. Anda juga akan menemui sungai kecil yang airnya berasa tawar meski hanya berjarak beberapa meter saja dari pantai, biasanya area didekat sungai ini digunakan untuk tempat pendirian tenda bagi pengunjung yang ingin bermalam disana. Di sekitar rumah warga terdapat satu warung yang berjualan makanan atau minuman serta kelapa muda yang langsung di petik dari pohonnya. Untuk fasilitas umum sudah tersedia kamar mandi umum.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.