Warga Sekitar Surabaya Menjadikan Tempat Ini Sebagai Tempat Berekreasi
Tak salah jika Surabaya dijuluki sebagai Kota Pahlawan. Kalau Anda datang ke Surabaya, cobalah berkeliling kota. Anda akan menemukan berbagai monumen pahlawan Republik ini dan monumen simbol perjuangan bangsa. Salah satu yang masih berdiri dengan gagah adalah Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman. Monumen ini terletak di tengah-tengah sebuah taman memanjang yang membelah Jl. Yos Sudarso, Surabaya, Jawa Timur.
Monumen ini dekat sekali dengan Balai Kota Surabaya, Gedung Negara Grahadi, dan monumen bambu runcing. Juga dekat dengan beberapa bangunan bersejarah dan bangunan penting lainnya, di Surabaya. Kendaran yang melintas Jl. Yos Sudarso cukup ramai, sehingga perlu sedikit kesabaran untuk menyeberangi jalan mendekati area di sekitar Monumen Jenderal Sudirman ini.
Sudirman adalah perwira PETA yang berhasil menumpas pemberontakan PETA Gumilir, sehingga tidak sampai mengalami nasib seperti enam perwira PETA Blitar, lainnya, yang dipenggal kepalanya oleh Jepang. Lima minggu setelah berakhirnya pertempuran di Surabaya (10 November 1945), tepatnya pada 12 Desember 1945, Sudirman memimpin pasukan TKR dalam sebuah serangan serentak terhadap kedudukan Inggris di Ambarawa.
Pertempuran yang kemudian terkenal dengan sebutan Palagan Ambarawa itu berlangsung selama lima hari dan berhasil memaksa pasukan Inggris untuk mundur ke Semarang. Kemenangan di Palagan Ambarawa ini membuat Sudirman dilantik sebagai Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang RI, oleh Presiden Soekarno, pada 18 Desember 1945, sekaligus memberinya pangkat Jenderal.
Panglima Besar Jenderal Sudirman meninggal di usianya yang sangat muda, 34 tahun. Tepatnya pada 29 Januari 1950, di Magelang. Jasadnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Di tahun 1997, pemerintah Orde Baru memberinya gelar Jenderal Besar Anumerta bintang lima, seperti yang dianugerahkan kepada Soeharto dan AH Nasution. Sebagai penghargaan atas segala jasa-jasanya, namanya seringkali dijadikan nama jalan, di beberapa kota. Begitu juga dengan patungnya.
Patung Jenderal Sudirman dibuat pada posisi tegak, tangan disamping, ujung celana masuk ke dalam sepatu boot, dan sebilah pedang tampak menggantung di pinggang sebelah kiri. Pakaian yang dikenakan Jenderal Sudirman tampak menyerupai seragam PETA. Di bagian bawah patung, terdapat tulisan yang dipahat, di setiap sisinya.
Di salah satu sisinya, berisi kata-kata mutiara Jenderal Sudirman, yang mengajak masyarakat untuk tidak menyerah, dan terus berjuang melawan penjajah. Jenderal Sudirman juga mengajak rakyat Indonesia untuk terus mempertahankan tanah air, nusa dan bangsa. Di sisi lainnya, berisi ukiran persembahan dari Lentjen TNI M. Jasin. Biasanya warga sekitar Surabaya menjadikan tempat ini sebagai salah satu tempat berekreasi, atau untuk sekedar duduk-duduk untuk mengisi waktu luang.
Buat akun KSMTOUR.COM, jadilah anggota dari komunitas yang secara aktif menyebarkan informasi tentang keindahan Indonesia. Buat akun di sini.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.