Posisi di Bawah Tanah Menciptakan Suasana Remang-Remang
Masjid biasanya identik dengan kubahnya yang menjulang tinggi di langit. Namun, di Tuban, Jawa Timur, Masjid Aschabul Kahfi malah berada di dalam perut bumi. Berada di Jalan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur, bangunan Masjid Aschabul Kahfi cukup menarik perhatian siapa saja yang melintas.
Daerah Tuban, Jawa Timur, termasuk area kaya karst atau pegunungan kapur. Ada beragam bentukan, salah satunya adalah goa. Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al Maghribi merupakan masjid yang di bangun oleh KH. Shubhan. Awal pembanggunan masjid ini di mulai dari sekitar tahun 2002, dahulunya tempat itu merupakan Gua pembuangan sampah oleh masyarakat, kemudian KH. Subhan membersihkannya dan membangun masjid yang kini dijadikan pondok pesantren juga.
Masjid tersebut memiliki arsitektur yang menarik. Bagian depan masjid terlihat begitu mencolok dengan perpaduan warna-warni terang. Dipadu dengan ukiran kaligrafi yang dikombinasikan dengan aksara Jawa. Gerbang tersebut dilengkapi dengan gapura yang tidak terlalu besar, kira-kira sekitar 2 meter. Setelah itu, terdapat tangga yang mengantarkan tiap pengunjung untuk turun menuju bangunan utama masjid. Arsitektur masjid mirip dengan bangunan Arab dengan pilar-pilar yang melingkar. Bangunan ini tidak di desain oleh orang asing, tapi KH Shubhan sendiri.
Posisi di bawah tanah menciptakan suasana remang- remang, karena sinar matahari tidak bisa langsung masuk ke area dalam masjid. Untuk penerangannya ada lampu-lampu hias yang dipakai untuk dekorasi. Selain itu juga ditambah berbagai hiasan batu marmer dan ikon berbagai negara seperti bola dunia, candi dan kabah yang biasa dipakai untuk manasik haji. Goa ini memiliki keindahan tersendiri karena Anda saat masuk akan disuguhkan dengan bongkahan-bongkahan stalagmit dan stalaktit yang telah kering.
Puluhan anak tangga berhiaskan marmer menjadi penghubung antara satu ruang dengan ruang lainnya. Walaupun tidak terlihat jelas dari luar, semua area masjid ini ada di tanah seluas 3 hektar dengan tujuh tingkat di dalamnya. Bagian atas masjid juga dilengkapi dengan kubah yang megah. Karena bangunan masjid ada di perut bumi, membuat kubah Masjid Aschabul Kahfi tidak terlalu tinggi. Sekeliling kubah adalah tanah yang bisa dijadikan tempat bersantai para pengunjung.
Tidak ada tiket masuk, tetapi bagi Anda yang bawa kendaraan dikenai biaya Parkir Rp. 5.000,-. Setiap harinya selalu ada pengunjung yang datang ke Masjid Aschabul Kahfi. Bahkan di hari libur, bisa ada ribuan pengunjung yang datang. Mereka harus masuk bergantian karena kapasitas masjid masih terbatas. Pembangunannya masih terus berjalan. Targetnya masjid selesai dibangun tahun 2027 mendatang dan bisa menampung sekitar 600 jamaah.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.