CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Jawa Timur Jembatan Merah Saksi Hidup Perjuangan Pahlawan di Surabaya

Jembatan Merah Saksi Hidup Perjuangan Pahlawan di Surabaya

Jembatan Merah Surabaya Jawa Timur
Jembatan Merah Surabaya Jawa Timur

Jembatan Bersejarah yang Menghubungkan Jalan Rajawali dan Kembang Jepun

Jembatan Merah merupakan salah satu Objek wisata monumen yang sangat bersejarah bagi perjuangan bangsa indonesia yang tempatnya berada di keramaian pusat kota Surabaya. Letaknya berada di Jl. Kembang Jepun No.192, Nyamplungan, Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur.

Keberadaan fisik jembatan dibiarkan sebagai jembatan normal sebagaimana jembatan pada umumnya. Jembatan Merah yang banyak mengandung sejarah sehingga menjadi salah satu judul lagu yang diciptaan Gesang. Jembatan Merah semasa zaman VOC merupakan bagian vital yang melewati Kalimas menuju Gedung Keresidenan Surabaya atau Internationale Crediet en Verening Rotterdam dan lebih dikenal dengan sebutan Gedung Internatio.

Hingga 1905, kantor Keresidenan Surabaya menjadi pusat pemerintahan Surabaya. Awalnya Jembatan Merah yang dibangun beratus-ratus tahun yang lalu, merupakan jembatan kayu dan dibuat atas kesepakatan Pakubowono II dari Mataram dengan VOC tahun 11 November 1743. Dalam perjanjian disebutkan bahwa beberapa daerah pantai utara, termasuk Surabaya, diserahkan ke VOC, termasuk Surabaya yang berada di bawah kolonialisme Belanda.

Di sebelah barat Jembatan Merah, atau Jalan Jembatan Merah (dulu disebut Willenstraat) dan Jalan Rajawali (Heerenstraat), dipenuhi pedagang besar Eropa. Maskapai dan bank-bank kebanyakan berada di wilayah ini, bahkan sebagian besar gedung masih digunakan aneka perusahaan dan keasliannya relatif terjaga.

Sementara kawasan timur jembatan diperuntukkan bagi warga Asia, seperti Tionghoa, Arab, dan Melayu. Kala itu kawasan Jembatan adalah kawasan elit yang menjanjikan banyak keuntungan bagi para pengusaha asing khususnya tionghoa. Tak heran jika gedung keresidenan Surabaya saat itu dibangun tepat di ujung barat jembatan, agar pemerintah bisa langsung mengawasi kebersihan, keamanan dan ketertiban di sekitarnya.

Jembatan Merah berubaha secara fisik sekitar tahun 1890an, ketika pagar pembatas diubah dari kayu menjadi besi. Saat ini, kondisi jembatan yang menghubungkan jalan Rajawali dan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya ini hampir sama seperti jembatan lainnya, dengan warna merah tertentu. Hal ini bertujuan agar kesan akan perjuangan terus terjaga serta sebagai penanda sejarah bagi generasi penerus.

Di sekitar jembatan, terdapat beberapa bangunan peninggalan Belanda lainnya yang masih difungsikan dan terletak di selatan Jembatan Merah. Selain itu, terdapat pula pusat perbelanjaan yang terkenal di Surabaya yaitu, Jembatan Merah Plaza.

Buat akun KSMTOUR.COM, jadilah anggota dari komunitas yang secara aktif menyebarkan informasi tentang keindahan Indonesia. Buat akun di sini.

Sudah dibaca 15089 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar