Candi Ini Tidak Memiliki Tangga Masuk, Hiasan Maupun Arca
Candi Dadi, merupakan sebuah peninggalan sejarah pada masa kerajaan Majapahit sekitar akhir abad XIV hingga akhir abad XV yang letaknya berada di Dusun Mojo, Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur. Candi ini disebut-sebut dibangun rakyat Majapahit yang beragama Hindu-Budha yang mengasingkan diri dari kerajaan.
Dalam laporan tahun 1920an, dulu di sekitar Candi Dadi masih dijumpai beberapa banguan lainnya yang oleh penduduk disebut Candi Urung, Buto, Gemali, dan sebuah reruntuhan bangunan lainnya. Saat ini hanya tersisa Candi Dadi saja. Candi ini merupakan candi tunggal yang tidak memiliki tangga masuk hiasan maupun arca. Denah Candi berbentuk bujur sangkar dengan ukuran panjang 14 meter lebar 14 meter dan tinggai 6.50 meter.
Bangunan berbahan batuan andesit itu terdiri atas batur dan kaki candi. Berbatur tinggi dan berpenampilan setiap sisinya. Bagian atas batur merupakan kaki candi yang berdenah segi delapan, pada permukaan tampak bekas tembok berpenampang bulat yang kemungkinan berfungsi sebagai sumuran. Diameter sumuran adalah 3.35 meter dengan kedalaman 3 meter. Uniknya, sumuran itu, ketika hujan turun sederas apapun, di dalam sumuran tidak pernah menggenang air. Air yang turun langsung meresap ke dalam.
Candi Dadi adalah satu-satunya candi di Indonesia yang memiliki lubang sumur di atasnya serta sejak awal berdirinya belum pernah mengalami pemugaran jadi candi dadi ini masih sama dengan zaman dulu. Untuk menuju Candi Dadi ada dua jalur yaitu jalur barat dan jalur timur. Jalur timur mudah ditemukan karena ada gapura besar dan bertuliskan aksara jawa.
Buat akun KSMTOUR.COM, jadilah anggota dari komunitas yang secara aktif menyebarkan informasi tentang keindahan Indonesia. Buat akun di sini.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.