Candi Ini Sangat Cocok Untuk Menjadi Tempat Piknik Bersama Keluarga
Kabupaten Mojokerto banyak menyimpan peninggalan bekas kejayaan Kerajaan Majapahit. Bahkan digadang-gadang sebagai pusat kerajaan tersebut. Satu di antara buktinya adalah keberadaan Candi Bajang Ratu, yang ditemukan di Dukuh Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
Lokasi candi itu berjarak sekitar 600 meter dari Candi Tikus. Candi ini masih menyimpan misteri. Banyak hal yang belum diketahui secara pasti, baik mengenai tahun pembuatannya, raja yang memerintahkan pembangunannya, fungsinya, maupun segi-segi lainnya. Candi ini berukuran 11,5 x 10,5m dengan tinggi mencapai 16,5m dan lebar pintu 1,4m. Kata “Candi” dalam bahasa Jawa yang artinya gapura sedangkan “Bajang Ratu” yang berarti “Raja Cacat / Raja Cilik”.
Menurut tulisan didalam Kitab Pararaton, relief Sri Tanjung dan juga Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala Mojokerto, Candi ini dinamakan Bajang Ratu karena candi ini dibangun untuk menghormati Raja Jayanegara (raja kedua Majapahit) yang umurnya masih sangat muda ketika dinobatkan sebagai raja dan untuk mengenang meninggalnya Raja Jayanegara yang terjadi pada tahun 1328M.
Struktur dari Candi Bajang Ratu jika dilihat dari dekat, terlihat jelas kalau candi ini terbuat dari batu bata merah, kecuali pada lantai tangga, ambang pintu bawah dan atas yang dibuat dari batu andesit. Candi Bajang Ratu menempati area berumput hijau yang cukup luas. Candi ini menghadap ke dua arah, yaitu Timur dan Barat. Gapura Bajang Ratu mempunyai sayap di sisi kanan dan kiri. Pada masing-masing sisi yang mengapit anak tangga terdapat hiasan singa dan binatang bertelinga panjang.
Pada dinding kaki candi, mengapit tangga, terdapat relief Sri Tanjung, sedangkan di kiri dan kanan dinding bagian depan, mengapit pintu, terdapat relief Ramayana. Pintu candi dihiasi dengan relief kepala kala yang terletak tepat di atas ambangnya. Di kaki ambang pintu masih terlihat lubang bekas tempat menancapkan kusen. Mungkin dahulu pintu tersebut dilengkapi dengan daun pintu.
Bagian dalam candi membentuk lorong yang membujur dari barat ke timur. Anak tangga dan lantai lorong terbuat dari batu. Bagian dalam atap candi juga terbuat dari balok batu yang disusun membujur utara-selatan, membentuk ruang yang menyempit di bagian atas. Atap candi berbentuk meru (gunung), mirip limas bersusun, dengan puncak persegi. Setiap lapisan dihiasi dengan ukiran dengan pola limas terbalik dan pola tanaman. Candi ini diperkirakan didirikan antara abad ke-13 dan ke-14.
Candi Bajangratu telah mengalami pemugaran pada zaman Belanda, namun tidak didapatkan data mengenai kapan tepatnya pemugaran tersebut dilaksanakan. Perbaikan yang telah dilakukan mencakup penguatan pada bagian sudut dengan cara mengisikan adonan pengeras ke dalam nat-nat yang renggang dan mengganti balok-balok kayu dengan semen cor. Beberapa batu yang hilang dari susunan anak tangga anak tangga juga sudah diganti. Memasuki Candi Bajang Ratu ini Anda hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp. 3.000 perorang dan mengisi daftar tamu.
Buat akun KSMTOUR.COM, jadilah anggota dari komunitas yang secara aktif menyebarkan informasi tentang keindahan Indonesia. Buat akun di sini.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.