Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Jawa Timur Banyu Biru Lowayu Kesegaran Telaga Kecil di Gresik

Banyu Biru Lowayu Kesegaran Telaga Kecil di Gresik

Konon Air Telaga Berkhasiat Untuk Menyembuhkan Berbagai Penyakit Kulit

Jika Anda sedang mencari-cari tempat wisata alam di daerah Gresik, tak ada salahnya mampir ke Lowayu. Di sini ada sebuah telaga kecil yang disebut Banyu Biru Lowayu. Wisata ini berada di Desa Loawayu, Gresik, Jawa Timur. Banyu Biru adalah Sendang atau mata air yang unik bahkan bisa dikatakan aneh, karena airnya berwarna biru secara alami, padahal di sekitarnya juga terdapat perairan berupa tambak-tambak.

Bisa ditebak dari namanya, telaga ini memiliki air yang berwarna biru cerah. Aromanya tajam khas belerang. Warga sekitar memanfaatkannya untuk berendam. Konon air tersebut berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Sampai kini, warga setempat belum ada yang tahu dan bisa menjelaskan, bagaimana sendang itu bisa mengandung belerang. Apalagi di sekeliling kawasan itu, hanya ada hamparan tambak dan rumah-rumah warga.

Banyu Biru tidak pernah surut meski sedang musim kemarau. Untuk masuk di kawasan Banyu Biru tidak dipungut biaya sepeser pun. Anda bebas menikmati pemandangan di sekitar, sembari merendam kaki di Sendang Banyu Biru. Suasana sekitar telaga memang cukup asri dengan pohon dan tanaman gayam yang teduh. Tak jauh dari situ juga terdapat sebuah warung sederhana milik warga setempat. Di warung ini dijajakan aneka macam minuman dan makanan.

Banyu Biru diperkirakan mempunyai kedalaman sekitar di atas satu meter. Sedangkan, pada dasar Banyu Biru itu tampak bebatuan berjejer apik dan masih asri. Warga setempat meyakini birunya air telaga karena Mbah Banyu Biru, makhluk halus penunggu danau. Makhluk halus ini diyakini bersemayam di pohon besar yang ada di tepi telaga. Karena itu dia kerap diberi persembahan sesaji.

Legenda yang lain menyebutkan tentang seorang putri jelita yang mencuci selendang birunya di telaga itu. Selendang puteri cantik hanyut sampai ke tengah danau. Rupanya itu perangkap dari naga penunggu sendang. Meski dengan sekuat tenaga sang puteri cantik berenang untuk mengambil selendang, ia tidak berhasil dan akhirnya tenggelam. Beberapa hari kemudian air telaga berubah menjadi warna biru.