Sumber Air Panas Ini Mengandung Unsur Belerang
Pancuran Pitu merupakan salah satu objek wisata populer yang berada di kawasan wisata Baturaden. Objek wisata ini merupakan salah satu destinasi populer yang akan dikunjungi saat berlibur di Banyumas, Jawa Tengah. Lokasinya mudah di akses dan cukup dekat dengan Kota Purwokerto, bisa di tempuh sekitar 30 menit sampai 1 jam perjalanan. Hanya berjarak sekitar 2,5 Kilometer dari Lokawisata Baturraden.
Pancuran Pitu berasal dari bahasa Jawa, pancuran berarti air terjun (water fall) dan pitu berarti tujuh. Jadi Pancuran Pitu artinya sebuah air terjun yang berjumlah tujuh. Mengingat ini adalah sebuah eksotisme alam, bukan berarti obyek wisata Pancuran Pitu memiliki grojogan yang tinggi. Pancuran Pitu memiliki tinggi air terjun sekitar 1 meter, yang menarik dari Pancuran Pitu adalah tujuh buah lengkungan air terjun yang tercipta akibat aliran air panas (belerang) secara terus menerus.
Air di tempat ini akan mengeluarkan uap panas dan dengan mengikuti aliran air ini, anda akan menemukan sebuah tebing berwarna coklat muda dan juga diselingi dengan warna hijau tampak mengepulkan asap. Kombinasi warna tersebut sangat indah dan membuktikan bahwa kombinasi natural memang selalu indah dipandang mata. Seluruh tebing tersebut dialiri air panas yang mengalir ke bagian bawah sehingga nampak seperti batu beruap.
Pancuran Pitu terletak di bukit Gunung Slamet, sekitar 5 km dari pertigaan jalan Baturaden ke arah kanan. Sumber air panas ini mengandung unsur belerang, bersuhu antara 70 derajat celcius, serta mengandung beberapa unsur mineral. Endapan sumber air panas yang dikeringkan bisa menghasilkan serbuk belerang. Kandungan belerangnya efektif digunakan untuk pengobatan sakit tulang/rematik dan berbagai macam penyakit kulit seperti panu, kadas, dan lain-lain. Selain itu bisa juga untuk lulur dan masker untuk mengobati jerawat.
Sama halnya dengan Grojogan Sewu yang ada di Tawangmangu, Karanganyar yang harus menuruni ratusan anak tangga untuk mencapai air terjun, di Pancuran Pitu Anda akan menemukan berpuluh anak tangga untuk sampai ke tempat air panas Pancuran Pitu. Namun jangan khawatir bagi Anda yang ternyata kesleo otot ketika jalan, di Pancuran Pitu banyak jasa memijat dengan media belerang dengan memasang tarif Rp. 10.000,- untuk sekali pijat refleksi (kaki kanan dan kiri).
Tepat di sebelah kiri Pancuran Pitu terdapat Petilasan Keramat Mbah Atas Angin dan di depannya ada tempat pemandian air panas gratis. Di depan lokasi Pancuran Pitu juga terlihat view yang indah dengan pemandangan alamnya. Ada sebuah legenda tentang Pancuran Pitu. Ada salah seorang penyebar agama Islam bernama Syekh Maulana Maghribi dan seorang pengikutnya bernama Haji Datuk. Suatu pagi mereka melihat cahaya misterius. Mereka berlayar mengunakan kapal dan ingin mengetahui dari mana asalnya cahaya misterius tersebut.
Sesampainya di Pantai Gresik, Jawa Timur, cahaya itu tampak dari sebelah barat. Mereka berlayar ke arah barat dan sampailah di Pantai Pemalang, Jawa Tengah. Mereka lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke arah selatan. Kemudian, Syekh Maulana menderita sakit gatal dan sulit untuk disembuhkan. Suatu malam Syekh Maulana mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya di Gunung Gora ternyata ada tempat yang mengeluarkan asap. Ternyata di situ ada sumber air panas yang mempunyai tujuh buah pancuran.
Syekh Maulana memutuskan untuk tinggal dan berobat dengan mandi secara teratur dari sumber air panas itu dan akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh total. Kemudian Syekh Maulana memberi nama tempat itu menjadi Pancuran Pitu. Warga sekitar menyebut Syekh Maulana dengan Mbah Atas Angin karena datangnya dari negeri yang jauh. Untuk akses menuju tempat ini anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau jalan kaki.
Bagi anda yang memilih jalan kaki untuk mencapai tempat ini, anda bisa mengambil jalan melalui kawasan Baturaden. Saat telah tiba di Baturaden anda tinggal memlilih dua alternatif jalan. Alternatif pertama anda bisa menggunakan jalan utama dengan menyurusi jalan setapak yang sudah diberikan penunjuk jalan oleh pengelola wisata dan berjarak 300 meter untuk bisa tiba di tempat ini. Anda akan menaiki ratusan anak tangga untuk bisa mencapai pancuran ini. Alternatif kedua adalah dengan menuju ke Pancuran Telu terlebih dahulu dan dari pancuran Telu melanjutkannya hingga tiba di Pancuran Pitu.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.