CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Jawa Tengah Candi Cetho Suasana Candi yang Memukau di Jawa Tengah

Candi Cetho Suasana Candi yang Memukau di Jawa Tengah

Candi Cetho Jawa Tengah
Candi Cetho Jawa Tengah

Candi Ini Terlihat Begitu Indah dan Sarat Makna

Candi Cetho adalah salah satu wisata yang menarik untuk di kunjungi di kabupaten karang anyar. Candi yang berada di lereng gunung lawu ini berada di ketinggian, dengan suasana lembab khas pegunungan, dan keindahan alam khas hutan hujan tropis di sekitar Candi Cetho. Candi Cetho berlokasi di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah.

Candi ini adalah sebuah peninggalan agama Hindu yang diperkirakan telah dibangun di akhir pemerintahan raja terakhir dari kerajaan Majapahit. Candi ini terlihat begitu indah dan sarat makna. Dikelilingi oleh rimbunan pepohonan dan tebalnya kabut di sore hari, menambah kesan sempurna bagi Anda yang menyukai wisata budaya, religi dan alam. Berkunjung ke tempat ini, rasanya seperti terlempar oleh mesin waktu yang kembali pada masa kerajaan jaman dahulu. Candi ini unik dengan kompleks yang luas disekelilingnya.

Berada di ketinggian 1496 meter diatas permukaan laut candi ini kadang terasa dingin saat Anda menikmati suasana candi. Candi Cetho diambil namanya dari tempat candi ini ditemukan, yaitu Dusun Cetho yang dalam bahasa Indonesia berarti jelas. Karena pada saat cuaca cerah dari dusun ini dapat melihat jajaran pegunungan yang berada di Jawa Tengah antara lain Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Lawu dan dari kejauhan akan terlihat puncak Gunung Sindoro dan Sumbing. Selain itu, dari tempat ini akan disuguhkan dengan pemandangan Kota Karanganyar dan Kota Solo.

Suasananya yang romantis menambah kenikmatan untuk menyaksikan indahnya tempat ini. Terkadang, tempat ini memang diselimuti oleh kabut sehingga kesan dramatis menyelimutinya dengan suasana sejuk. Wisata Candi Cetho hingga saat ini masih dipakai untuk melaksanakan ibadah oleh penganut agama Hindu setempat. Oleh sebab itu, tak heran jika disana ditemukan banyak sisa sesajen yang di sudut-sudut candi.

Sejarahnya, Candi Cetho pertama kali pada tahun 1842 ditemukan oleh seseorang yang berkebangsaan Belanda yakni Van de Vlies. Awalnya, bangunan tersebut hanya berbentuk reruntuhan batu yang ada pada 14 teras. Lalu, di tahun 1970 dipugar sehingga tampak bangunan seperti yang bisa dinikmati sekarang ini. Pada awal pintu masuk terdapat beberapa anak tangga dan terdapat 2 buah arca yang menurut informasi namanya Nyai Gemang Arum. Dan terdapat sebuah gapura besar yang mempunyai candi bentar yaitu candi pura yang berada di Bali.

Setelah melewati gapura, terdapat sebuah halaman yang luas dan disebelah kiri terdapat sebuah bangunan tanpa dinding dengan pondasi sekitar 2 meter. Didalamnya ada sebuah tatanan batu. Dihalaman atasnya terdapat tatanan batu yang membentuk bentangan sayap garuda dan dipunggungnya terdapat tatanan batu berbentuk kura-kura. Didepannya terdapat juga tatanan batu yang menggambarkan sinar matahari dan berbentuk alat kelamin laki-laki yang disebut candi lanang dalam bahasa Indonesia artinya lelaki.

Pada teras selanjutnya terdpat dua buah bangunan tanpa dinding yang mengapit jalan menuju ke teras diatasnya. Dalam bangunan terdapat susunan batu persegi, pada dinding batu terdapat relief gambar orang dan binatang yang konon merupakan kidung sudamala. Selanjutnya di teras atasnya terdapat 2 buah bangunan tanpa dinding yang tidak begitu luas, 2 buah bangunan yang tertutup dan 2 buah bangunan dengan arca yang berada didalamnya.

Dan teras terakhir terdapat 2 buah bangunan tanpa dinding yang digunakan sebagai ruang tunggu sebelum masuk ke dalam bangunan candi yang menyerupai candi suku maya tersebut. Di dalam candi utama yang terletak paling atas diantara candi-candi lainnya terdapat sebuat batu dengan tinggi sekitar 1,6 meter dengan luas sekitar 5 meter persegi. Tempat ini menurut informasi merupakan tempat pesanggrahan Prabu Brawijaya.

Untuk masuk ke tempat wisata ini, Anda hanya membayar 7.000-10.000 rupiah per orang. Rute menuju ke Candi Cetho sendiri sangat mudah. Perjalanan bisa di mulai dari usat kota solo menuju ke kota kabupaten karanganyar. Lalu ikuti saja petunjuk arah untuk menuju ke air terjun grojogan sewu. Tepat sebelum grojogan sewu terdapat papan arah menuju ke Candi Cetho. Nah tinggal ikuti saja jalan nya sampai menuju ke Candi Cetho. Sebelum sampai di Candi Cetho, Anda akan di suguhkan dengan pemandangan perkebunan teh milik warga setempat. Jika cuaca sedang ceah tidak berkabut, anda akan melihat perkebunan teh yang hijau dan seolah-olah tidak ada batas nya.

Sudah dibaca 7914 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar