Air yang Jatuh Dari Curug Ini Membentuk Kolam Kecil di Bawahnya
Dataran Dieng, dataran tertinggi di Pulau Jawa ini memang menawarkan keindahan bak surga. Salah satu surga yang tersembunyi di sini adalah Air Terjun Sirawe. Air Terjun Sirawe atau Curug Sirawe adalah satu air terjun yang terdapat di Dusun Bitingan, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Air terjun yang belum dibudidayakan maksimal sebagai tempat wisata di Dieng ini memang sangatlah cocok sebagai wahana adventure. Disini Anda akan menyapa alam liar secara langsung.
Dengan tinggi air terjun yang mencapai 80 meter, maka tidaklah mengherankan kalau Anda yang baru pertama kali kesana langsung takjub melihat keindahan Objek Wisata Air Terjun Curug Sirawe ini. Air yang jatuh dari curug ini menimpa bebatuan dan membentuk kolam kecil di bawahnya. Disaat Anda tiba di lokasi Air Terjun Curug Sirawe, Anda langsung bisa merasakan sensasi sejuk dan nyaman saat berada di tempat seperti itu.
Air terjunnya terlihat sangat unik. Sedangkan pohon-pohon liar dapat tumbuh subur disekitar tempat itu karena dapat dengan mudah menerima cipratan air terjun. Selain itu, air yang mengalir dari Air Terjun Curug Sirawe juga bening dan menjadi putih ketika harus bertabrakan dengan bebatuan yang dilewati. Melihat keindahan serta kesejukan air terjun ini, umumnya pengunjung tergiur untuk bermain-main dengan air serta menceburkan diri kedalam kolam dan pastinya untuk berfoto-foto dengan background Air Terjun Sirawe.
Anda harus waspada saat bermain-main dengan air lantaran terdapat banyak bebatuan dengan beragam ukuran. Kadang-kadang batuan itu juga licin serta berlumut hingga bila anda tak hati-hati dalam pilih pijakan kaki, mungkin anda terpeleset. Salah satu keunikan yang bisa Anda rasakan dari Air Terjun Curug Sirawe ini adalah perpaduan air dingin dan air panas sehingga banyak pengunjung yang betah berlama-lama mencuci kaki sambil merasakan hangatnya air.
Perjalanan menuju kawasan Wisata Air Terjun Curug Sirawe dapat ditempuh dengan motor dan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Jalan menuju curug belum terjamah aspal sehingga perjalanan akan perlu perjuangan. Begitu pula saat harus berjalan kaki menuju curug. Jalan setapak di dalam hutan yang masih rimbun cukup menyulitkan namun tetap bisa dilalui. Setelah hampir setengah jam berjalan akan mulai terdengar suara air mengalir deras. Perjalanan pulang yang harus anda tempuh juga tidak mudah karena anda harus berjalan lagi sambil mendaki jalanan setapak yang tadi mengantarkan anda menuju ke lokasi air terjun.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.