Momen Paling Indah di Waduk Ini Yaitu Pada Saat Senja
Waduk Darma merupakan salah satu tempat wisata unggulan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Waduk Darma terletak di sebelah barat daya dari kota Kuningan, tepatnya di Desa Jagara, Kecamatan Darma. Lokasi waduk yang berada lintasan jalan raya Cirebon-Kuningan-Ciamis membuatnya selalu ramai dikunjungi. Waduk Darma merupakan danau yang berfungsi sebagai pengairan air dan sebagian di gunakan untuk mengairi sawah dari arus sungai Cinangka dan sungai Cisalak.
Waduk tersebut mempunyai volume air kurang lebih 39.000.000.000 m3, dan luas area sekitar 425 hektar. Keindahan dari Waduk Darma semakin lengkap karena di kelilingi oleh hamparan alam pegunungan yang asri dan sejuk. Hampir setiap hari, terutama pada hari libur, banyak sekali pengunjung dari berbagai daerah menghabiskan waktunya di Waduk Darma. Waduk Darma di kenal sebagai Danau yang mempunyai daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Tak heran lokasi yang terletak tidak jauh dari Kota Kuningan ini menjadi tempat wisata, rekreasi dan olahraga.
Momen paling indah di lokasi tersebut yaitu pada saat senja, di sana juga di sediakan tempat bersantai seperti Area kemping, Cottage, kolam renang khusus anak-anak dan perahu motor. Anda juga dapat berkeliling mengitari wilayah danau dengan menggunakan perahu kecil bernama Munjul Goong. Di sini juga terdapat sarana permainan anak, penginapan, hingga olahraga luar ruangan seperti flying fox. Bagi warga Kuningan atau Majalengka, Waduk Darma merupakan "pantai" karena kedua daerah ini berada di bagian tengah, atau tak memiliki laut.
Selain untuk menikmati keindahan alam yang ditawarkan, ternyata ada cerita mistik dibalik pesona Waduk Darma yang dapat membuat orang dibuat penasaran olehnya. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar dulu saat para wali masih hidup, Waduk Darma merupakan bendungan atau situ yang cukup besar yang di buat oleh mbah Satori (mbah dalem Cageur). Adapun air yang dipakai untuk mengairinya berasal dari mata air Cihanyir yang berada tepat di tengah Waduk Darma dan dari hulu sungai Cisanggarung.
Konon, tujuan dibangunnya bendungan atau waduk ini adalah untuk tempat bermain putranya, Pangeran Gencay dan juga untuk menyalurkan Hobi dari si Mbah Dalem yaitu memelihara ikan. Namun naas, saat bermain perahu anak tersebut tenggelam dan tewas. Kejadian tragis membuat mbah Dalem sedih sehingga kecewa atas pembuatan waduk yang berbahaya untuk anak-anak yang bermain untuk kedepannya. Sang mayat anaknya di temukan di desa Jagara di lokasi Munjul Bangke. Untuk mengenang kematian anaknya pangeran Gencay, sang mbah Dalem Cageur memberi nama tempat lokasi tewas anaknya di beri nama Labuhan Bulan, karna kematian anaknya tepat pada saat bulan purnama.
Setelah beberapa tahun danau tersebut pada masa penjajahan belanda, pihak belanda membeli wilayah lokasi danau tersebut untuk di jadikan sebuah waduk. Namun saat itu masih berlangsungnya penjajahan atas jepang, sehigga proyek pembuatan waduk tersebut di tunda untuk sementara. Dan di lanjutkan sampai selesai oleh pemerintahan Soekarno pada tahun 1954 dan selesai pada peresmiannya pada tahun 1961. Soal wisata kuliner, Anda yang berwisata ke Waduk Darma juga tak perlu khawatir. Ada tempat kuliner di kawasan wisata Waduk Darma.
Waduk Darma juga tidak jarang didatangi oleh para pemancing karena selain berwisata mereka juga terkadang memancing ikan. Di Waduk Darma terdapat beberapa kolam penangkaran ikan hasil budidaya warga setempat namun dibeberapa lokasi diperbolehkan dijadikan sebagai tempat memancing. Jika Anda memulai perjalanan dari Majalengka, perjalanan menuju Waduk Darma bisa menambah pengalaman berpetualang Anda karena jalan menuju ke sana sangat indah dengan jalan berkelok - menanjak layak khas kawasan pegunungan.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.