Di Dalam Taman Terdapat Goa-Goa yang Dapat Dimasuki
Mengunjungi Cirebon, obyek-obyek wisata sejarah menjadi pilihan yang dapat Anda kunjungi. Salah satu obyek wisata sejarah itu adalah Taman Sari Goa Sunyaragi. Taman Sari Gua Sunyaragi berlokasi di Kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon. Setiap akhir pekan Taman Sari Gua Sunyaragi ramai dikunjungi masyarakat Cirebon dan sekitarnya. Sejak dibuka sebagai objek wisata budaya dan sejarah pada tahun 1980-an, kompleks Gua Sunyaragi ini memang menjadi tempat wisata unggulan di Kota Cirebon.
Di tempat peninggalan bersejarah Kasepuhan Cirebon ini, Anda dapat melihat arsitektur goa yang terbuat dari batuan karang dengan bangunan-bangunan pelengkap layaknya taman. Sebelum menjelajahi Taman Sari Sunyaragi, simak panduan yang dapat dilakukan agar tetap nyaman ketika berwisata di sana. Kompleks goa tersebut dikenal sebagai tempat peristirahatan Kasepuhan Cirebon dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang.
Taman Sari Goa Sunyaragi merupakan satu tempat yang didesain sebagai tempat beristirahat para sultan dan para pembantu Kasepuhan Cirebon yang berbentuk taman. Seperti taman pada umumnya, terdapat beberapa pohon-pohon yang tumbuh dan ada pula yang telah berumur tua yang dapat melindungi panas matahari. Namun, sebagian besar tempat ini merupakan tempat terbuka yang langsung terpapar sinar matahari. Ketika Anda berwisata ke Sunyaragi, disarankan untuk membawa pelindung kepala seperti topi agar tetap nyaman ketika berwisata dan terlindung dari sinar matahari.
18 bangunan kuno dengan arsitektur yang unik, yakni perpaduan seni arsitektur Indonesia klasik dan China terasa kental mewarnai setiap ornamen bangunan. Struktur batu karang yang ditata sedemikian rupa membentuk corak wadasan dan mega mendung. Motif wadasan dan mega mendung diakui sebagai corak visual khas Cirebon yang dikenal masyarakat luas melalui media kain batik. Gua Sunyaragi menjadi objek wisata yang sangat menarik, karena arsitekturnya yang unik. Nilai budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya selalu menarik untuk dipelajari. Karena itu pula, Taman Sari Gua Sunyaragi dijadikan tempat menarik bagi para pencinta fotografi.
Gaya Indonesia klasik atau Hindu dapat terlihat pada beberapa bangunan berbentuk joglo. Misalnya, pada bangunan Bale Kambang, Mande Beling dan gedung Pesanggrahan, bentuk gapura dan beberapa buah patung seperti patung gajah dan patung manusia berkepala garuda yang dililit oleh ular. Seluruh ornamen bangunan yang ada menunjukkan adanya suatu sinkretisme budaya yang kuat yang berasal dari berbagai dunia. Namun, umumnya dipengaruhi oleh gaya arsitektur Indonesia Klasik atau Hindu.
Sunyaragi memiliki arti tempat untuk bermeditasi, jadi tidaklah heran jika tempatnya pada waktu itu jauh dari kegiatan rakyat. Kompleks Taman Sari Gua Sunyaragi dibagi menjadi dua, yakni ruang ibadah yang diklilingi taman, bangunan goa dengan terowongan penghubung bawah tanah, serambi, kamar tidur, hingga kamar mandi. Para pengawal yang menemani Sultan untuk menyepi di Taman Sari Gua Sunyaragi akan berkumpul di Gua Pengawal. Anda juga bisa melihat tempat dimana Sultan memberikan wejangan dan juga menyaksikan para prajuritnya berlatih. Tempatnya berbentuk panggung supaya mendapat view yang bagus, bernama Bangsal Jinem. Ada juga dua pintu yang konon memiliki kekuatan magis, yakni bisa menghubungkan langsung ke Mekkah dan Cina.
Taman Sari Gua Sunyaragi memiliki goa-goa yang dapat dimasuki oleh para wisatawan. Goa-goa tersebut bernama seperti Goa Peteng, Goa Pengawal, Goa Pawon, Goa Arga Jumut, dan beberapa goa lain. Pintu goa didesain dengan bentuk pintu yang rendah sehingga mengharuskan wisatawan untuk merunduk ketika memasuki goa. Hal tersebut memiliki filosofi bahwa setiap manusia hendaknya menghormati ketika memasuki tempat ini.
Taman Sari Goa Sunyaragi memiliki wilayah seluas 1,5 hektar. Di dalam kompleks goa, Anda akan diajak menjelajah dengan cara berjalan kaki. Dari memasuki goa, menelusuri taman hingga menaiki anak tangga bangunan. Stamina Anda akan diuji ketika berwisata di bangunan cagar budaya ini. Agar tetap bertenaga dan nyaman ketika berwisata di Sunyaragi, bawalah makan dan minuman secukupnya. Setiap sudut-sudut kompleks goa menyimpan cerita-cerita yang siap membawa para wisatawan ke masa lampau.
Agar wisata sejarah di bangunan cagar budaya ini menambah pengetahuan wisatawan, ajaklah pemandu wisata yang berada di pintu gerbang. Pemandu wisata siap menemani penjelajahan menembus ruang-ruang yang ada di Taman Sari Sunyaragi. Pemandu wisata akan menemani rombongan wisatawan minimal lima orang. Untuk menyaksikan semua ini, anda bisa langsung berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi dengan membayar Rp 10ribu. Di bagian luar kompleks Taman Sari Gua Sunyaragi terdapat beberapa saung kecil yang menjajakan suvenir khas Cirebon. Lukisan kaca berbagai ukuran serta topeng khas Cirebon dipajang di sana. Itu semua hasil karya para seniman yang tergabung ke dalam Sanggar Alam Sunyaragi.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.