CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Jawa Barat Observatorium Bosscha Mengenal Jagad Raya di Jawa Barat

Observatorium Bosscha Mengenal Jagad Raya di Jawa Barat

Observatorium Bosscha Jawa Barat
Observatorium Bosscha Jawa Barat

Terdapat Lima Teleskop Besar di Dalamnya

Jika anda bosan dengan wisata yang sudah mainstream dan wisata sejuta umat yang sudah sering dikunjungi banyak orang. Maka anda bisa berkunjung disalah satu tempat wisata edukasi di Jawa Barat yaitu Observatorium Bosscha. Observatorium Boscha merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Lokasinya berada di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, yaitu lebih tepatnya di Jalan Teropong Bintang, Cikahuripan, Bandung Indonesia atau sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung. Selain untuk refresing anda bisa menambah pengetahuan anda tentang astronomi, tak ada salahnya anda mengajak keluarga anda terutama untuk buah hati anda karena selain bersenang – senang mereka juga bisa belajar dan menambah wawasan.

Sangat berbeda dan menarik untuk dikunjungi, Anda bisa bermain sekaligus belajar mengamati dan meneliti mengenai berbagai macam bintang maupun galaxy di Observatorium Bosscha ini. Observatorium Bosscha merupakan tempat yang popular dikalangan para pelajar SD, SMP maupun SMA jadi sangat cocok digunakan untuk melaksanakan study tour, akan tetapi kita tidak bisa sewaktu-waktu datang untuk berkunjung ke Observatorium Bosscha ini karena di Observatorium Bosscha ini terdapat “jatah” atau Porsi setiap disetiap jam kunjungan.

Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) didirikan oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Pada rapat pertama NISV, diputuskan bahwa akan dibangun sebuah observatorium di Indonesia demi memajukan Ilmu Astronomi di Hindia-Belanda. Dan pada rapat itulah, Karel Albert Rudolf Bosscha bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian teropong bintang. Dia adalah seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar. Dan sebagai penghargaan atas jasanya dalam pembangunan RI. Setelah Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri pada tahun 1959, Observatorium Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB. Dan sejak saat itu, Bosscha difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.

Tempat ini berdiri di atas tanah seluas 6 hektar, berada di atas ketinggian 1310 mdpa atau pada ketinggian 630 meter dari Plato Bandung. Observatorium Bosscha di Lembang telah dinyatakan sebagai Benda Cagar Budaya oleh Pemerintah. Karena itu keberadaan sangat dijaga dan dirawat karena mengadung banyak nilai sejarah. Tinggi bangunan ini mencapai 15 meter dengan berdiameter 11 meter, sedangkan untuk kubahnya yang dinamakan Zeis beratnya 56 ton dengan diameter 14,5 meter. Atap kubah ini dapat bergerak dengan daya listrik berkekuatan 1500 watt. Dengan kokohnya, bangunan Observatorium Bosscha ini diperkirakan dapat bertahan dari guncangan gempa berkekuatan hingga tujuh skala Richter.

Terdapat 5 buah teleskop besar yang berada di dalam Observatorium Bosscha di Lembang, diantaranya yaitu :
Teleskop Refraktor Bamberg : Teleskop ini biasa digunakan untuk menera terang bintang, mengukur fotometri gerhana bintang, menentukan skala jarak, melihat citra kawah bulan, pengamatan terhadap matahari dan untuk mengamati benda – benda langit yang lain. Teleskop ini juga didukung dengan fotoelektrik-fotometer yang berfungsi untuk mendapatkan skala terangb bintang dari intensitas cahaya listrik yang ditimbulkan. Teleskop Refraktor Ganda Zeiss : Teleskop ini biasa digunakan untuk mengamati bintang ganda visual, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan, mengamati planet, mengamati oposisi planet Mars, Saturnus, Jupiter dan juga untuk mengamati detail komet terang serta benda langit lainnya.

Teleskop Schimidt Bima Sakti : Teleskop ini biasanya digunakan untuk mempelajari struktur galaksi kita yakni Bima Sakti, belajar tentang spectrum bintang, mengamati supernova, asteroid, Nova untuk menentukan terang serta komposisi kimiawi, dan juga untuk memotret objek di langit. Alat extra-teleskop pendukung yang digunakan adalah Wedga Sensitometer. Alat ini digunakan untuk merekam film dan juga untuk menera kehitaman skala terang bintang. Teleskop Cassegrain GOTO : Teropong ini juga dapat digunakan untuk mengukur kuat cahaya bintang dan pengamatan spectrum bintang. Tidak hanya itu, teleskop ini juga dilengkapi dengan fotoelektrik-fotometer dan spektograf. Teleskop Refraktor Unitron : Teleskop ini biasa digunakan untuk pengamatan gerhana bulan dan gerhana matahari,untuk melakukan pengamatan hilal, serta untuk pengamatan benda-benda langit lainnya.

Pentingnya Bosscha disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena Bosscha merupakan satu-satunya observatorium terbesar dari Wilayah Jepang sampai India. Tak hanya itu, letak Bosscha juga membantu pengamatan langit selatan yang minim fasilitas pengamatan bintang. Observatorium Bosscha bisa dicapai dengan mudah karena akses jalannya yang beraspal halus dapat ditempuh baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Harga Tiket Masuk Observatorium Bosscha Lembang; kunjungan siang 10.000/ orang, kunjungan malam 15.000/ orang. Jam Buka : kunjungan siang (09.00 / 11.00 / 13.00 WIB) - kunjungan malam (hanya hari yang ditentukan, 17.00 WIB – 20.00 WIB). Anda tidak akan kesulitan menemukan penginapan di sekitar Observatorium Bosscha karena banyak hotel di daerah Lembang dari mulai hotel berbintang satu hingga berbintang 4 dengan rentang harga dari mulai Rp.350.000,- permalam untuk kamar standar double hingga Rp.2.500.000,-.

Di sekitar Observatorium Bosscha juga banyak rumah makan atau restoran yang bisa Anda kunjungi untuk mencicipi masakan khas Sunda. Salah satu kuliner yang wajib untuk Anda coba adalah Tahu Susu Lembang yang terdapat tidak jauh (kira-kira 0.7 km) dari observatorium. Tahu susu pada proses pembuatannya ditambahkan susu sehingga teksturnya berbeda dengan tahu pada umumnya, lebih lembut dan enak. Anda juga dapat memesannya dalam bentuk mentah untuk dijadikan oleh-oleh.  Jika Anda datang bersama rombongan dan membawa kendaraan besar, maka Anda bisa memarkir bus atau kendaraan besar lain di tepi jalan, lalu berjalan kaki ke Observatorium Bosscha (kira-kira 1 km). Namun, jika Anda datang menggunakan mobil pribadi, maka Anda dapat langsung masuk ke kompleks observatorium.

Untuk menuju Observatorium Bosscha, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi, jasa travel dan angkutan umum. Bila Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa melalui pusat Kota Bandung menuju ke arah Lembang yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit. Dari jalan raya Bandung-Lembang sebelum pertigaan arah ke Cisarua, arahkanlah kendaraan anda ke kanan menaiki bukit yang menjadi lokasi observatorium tersebut. Sedangkan bagi Anda yang menggunakan kendaraan umum, bisa diakses mulai pusat Kota Bandung ke arah terminal Ledeng yang dilanjutkan dengan angkutan SHall-Lembang atau rute dari Ledeng-Subang. Jadi, sebelum Anda masuk ke pertigaan arah Cisarua, anda bisa menggunakan jasa ojek untuk sampai ke lokasi observatorium.

Sudah dibaca 6410 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar