CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Gorontalo Desa Torosiaje Keunikan Kampung di Atas Air di Gorontalo

Desa Torosiaje Keunikan Kampung di Atas Air di Gorontalo

Desa Torosiaje Gorontalo
Desa Torosiaje Gorontalo

Menyaksikan Kehidupan Sehari-hari Warga Kampung yang Berprofesi nelayan

Desa Torosiaje merupakan salah satu destinasi wisata di Provinsi Gorontalo yang dikenal menyimpan banyak keunikan. Desa Torosiaje di diamai oleh suku Bajo yang dikenal sebagai suku laut. Desa Torosiaje merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Jika Anda ingin merasakan serunya hidup dekat laut, Desa Torosiaje bisa menjadi pilihan.

Desa Torosiaje atau juga dikenal sebagai Kampung Bajo berada di atas air laut Teluk Tomini dan berjarak sekitar 600 meter dari daratan. Desa tersebut dihuni oleh 389 keluarga. Sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan sekaligus pembudidaya ikan. Semua rumah di kampung ini terbuat dari kayu dan masing-masing rumah terhubung dengan koridor yang juga terbuat dari kayu. Panjang koridor yang berbentuk huruf "U" itu sekitar 2,2 kilometer.

Uniknya, meskipun pemukiman dibangun di atas air, desa ini memiliki lapangan bulu tangkis. Terdapat juga gedung taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan masjid-masjid. Desa wisata itu juga memiliki dua fasilitas penginapan dengan biaya sewa per kamar sekitar Rp 100 ribu per malam. Salah satu penginapan yang ada di ujung kampung milik pemerintah dan satu lagi milik warga setempat. Saat penginapan penuh, pengunjung bisa menginap di rumah warga.

Selama di Desa Torosiaje, Anda bisa menyaksikan kehidupan sehari-hari Suku Bajo yang semua kegiatannya dilakukan di atas permukaan air. Kehidupan masyarakat Desa Torosiaje kebanyakan diisi dengan mengurus pembudidayaan dan mengangkat ikan. Warga di sana lebih banyak mengandalkan genset untuk berbagai keperluan karena listrik sering padam. Mereka pun sering kali mengangkut air dari darat menggunakan perahu karena aliran air dari perusahaan daerah air minum sering macet.

Penamaan desa dengan sebutan Torosiaje, berasal dari kata “Tara,” kata dalam bahasa Suku Bajo tersebut berarti tanjung, dan “Si Aje” yang berarti panggilan untuk Si Haji, nama warga yang pertama kali mendiami daerah tersebut. Saat ini, Desa Torosiaje tidak hanya dihuni oleh Suku Bajo, walaupun suku tersebut masih mendominasi, namun  kerukunan hidup bersama suku lain dapat tercipta dengan baik. Anda bisa menyaksikan interaksi antara Suku Bajo, Gorontalo, Bugis, Mandar, Buton, Minahasa, Jawa, dan Madura menjadi satu dalam wilayah tersebut.

Butuh waktu sekitar tujuh jam dari Kota Gorontalo untuk menuju perkampungan di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato itu. Bila memilih transportasi umum, Anda bisa naik angkutan kota dari Terminal 42, Kota Gorontalo, dan naik angkutan menuju Popayato, yang akan mengantar Anda sampai bagian darat desa yang pada 2007 dicanangkan sebagai desa wisata bahari itu. Dari sana, Anda bisa menggunakan ojek perahu menuju perkampungan di atas air. Setelah sepuluh menit naik perahu dari Torosiaje darat ke Torosiaje laut. Tulisan "Welcome to Bajo" dan deretan rumah panggung menyambut Anda.

Sudah dibaca 15089 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar