CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Banten Rawa Arum Danau Berbau Harum di Banten

Rawa Arum Danau Berbau Harum di Banten

Situ Rawa Arum Banten
Situ Rawa Arum Banten

Danau Ini Memiliki Panorama yang Indah Dengan Latar Belakang Bukit-bukit

Kota Cilegon adalah kota kecil yang berada di ujung barat Provinsi Banten. Mungkin sebagian besar dari Anda sebagai warga Kota Cilegon belum banyak yg mengetahui keberadaan tempat wisata telaga air yg begitu indah ini, yakni Situ Rawa Arum. Situ Rawa Arum berlokasi di Linkungan Tegalwangi, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Provinsi Banten.

Situ Rawa Arum merupakan danau yang tidak memiliki sumber mata air. Danau ini memiliki panorama yang indah dengan latar belakang bukit-bukit. Di atas danaunya banyak tumbuh bunga teratai putih dan biasanya aroma bunga teratai putih ini akan lebih menyengat ketika malam tiba. Situ Rawa Arum ini merupakan danau satu-satunya yang ada di Cilegon. Di sini Anda dapat menikmati pemandangan eksotis dengan hamparan air yg cukup luas sekitar 10 hektar.

Pemerintah Cilegon baru-baru ini mulai mengurus kawasan Situ Rawa Arum. Dapat terlihat perubahan yang terjadi seperti sudah dipasangnya tanda dipinggir jalan dengan tulisan yang menunjukan Situ Rawa Arum. Tujuannya agar memudahkan orang yang ingin berkunjung kesini. untuk masuk ke  Situ Rawa Arum ini tidak dipungut biaya. Di danau ini terdapat juga wisata air seperti bebek-bebekan dan juga rakit. Selain itu jangan lupa untuk mengabadikan foto Anda bersama teman Anda di sini. Ada spot foto paling popular disini, yaitu dermaga kayu yang dibuat di atas danaunya.

Munculnya Situ Rawa Arum berawal ketika meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883. Letusan Gunung Krakatau yang sangat hebat mengakibatkan tsunami yang begitu besar. Saat itu Situ Rawa Arum masih merupakan Desa yang bernama Tegal Lega. Desa itu dipimpin oleh seorang tokoh besar yang bernama Ki Ageng Ireng. Saat Tsunami terjadi Ki Ageng Ireng dan warganya berhasil menyelamatkan diri mereka ke atas bukit-bukit di Pulo Merak.

Tsunami tersebut menenggelamkan beberapa wilayah yang sekarang lebih dikenal dengan nama Selat Sunda dan termasuk juga Desa Tega Lega. Setelah sekian lama banjir yang menenggelamkan pesisir Selat Sunda telah surut, para warga dan Ki Ageng Ireng kembali turun ke Desa. Namun apa yang dilihat, Desa yang sebelumnya menjadi tempat tinggal mereka tertutup air laut. Warga Desa pun akhirnya tinggal di pinggiran danau, sambil berharap air laut yang membanjiri desa mereka surut.

Sayangnya, harapan tersebut tidak pernah terjadi karena air tersebut tidak pernah surut. Bahkan, rasa air yang sebelumnya asin berubah menjadi tawar. Akhirnya desa tersebut menjadi sebuah danau yang banyak ditumbuhi bunga teratai yang berbunga putih dan menebarkan bau yang sangat harum. Karena rawa tersebut mengeluarkan bau yang begitu harum, maka dari itu Ki Ageng Ireng menyebutnya dengan nama Telaga Arum yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Rawa Arum.

Sudah dibaca 8362 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar