Objek Wisata Yang Patut Di Kunjungi
Goa Gajah adalah sebuah goa yang di dalamnya terdapat peninggalan sejarah Bali di masa lampau. Banyak artefak-artefak kuno yang bernilai sejarah yang dapat Anda temukan di sini. Selain itu Anda juga dapat menikmati indahnya suasana alam dengan persawahan dan sungai di sekitarnya. Goa Gajah Ubud terletak di sebelah barat Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Jaraknya sekitar 26 km dari kota Denpasar dengan waktu tempuh lebih dari 30 Menit. Lokasi tepatnya adalah di tepi jurang dan merupakan pertemuan dari sungai kecil di desa tersebut.
Tidak seperti namanya, Goa Gajah tidaklah sebuah Goa yang dipenghuni oleh kumpulan hewan gajah. Goa ini merupakan salah satu wisata sejarah terkenal di Bali, itu karena pembangunan pura ini di perkirakan di bangun pada abad ke-11 Masehi. Diduga kata Goa Gajah berasal dari kata “ Lwa Gajah”, yang berarti wihara tempat pemujaan para Bhiksu umat beragama Budha. Pada lontar Negarakertagama yang disusun oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 M, terdapat nama tersebut. Sedangkan kata “ Lwa “ berarti sungai. Maka disimpulkan menjadi pertapaan yang terletak di tepi sungai.
Dari areal parkir menuju Goa Gajah Ubud, wisatawan harus menuruni tangga menuju Goa Gajah. Tempat ini dikelilingi pepohonan hijau yang rindang, sehingga suasananya sangat sejuk dan asri. Menurut petugas yang menjaga obyek wisata ini, pepohonan tersebut sudah berusia ratusan tahun. Goa Gajah terdiri dari 4 kompleks dengan relief Ganesha, Trilingga, Petirtaan (tempat mandi) dan Lembah Tukad Pangkung, dimana di dalamnya terdapat relief stupa bercabang tiga, relief payung bersusun 13 serta arca Sang Budha.
Disediakan juga Kamen (sarung khas Bali) yang bisa dipakai untuk Anda yang bercelana pendek karena memang di tempat ini Anda diharuskan berpakaian rapi dan sopan. Sedangkan untuk perempuan yang sedang datang bulan dilarang memasuki tempat ini. Komplek Goa Gajah di Ubud secara keseluruhan dapat dilihat dari tangga. Sesampai di bawah akan terdengar gemericik suara air yang mengalir dari pancuran arca. Bebatuan bekas bangunan yang dulunya hancur akibat gempa, juga ditemukan di sekitar pancuran. Sedangkan Goa Gajah sendiri, letaknya tidak jauh dari pancuran arca tersebut.
Goa Gajah ini menjadi daya tarik para wisatawan domestik maupun manca negara. Para wisatawan dapat masuk menelusuri Goa ini karena memang Goa ini tidak terlalu luas. Pintu masuk melalui mulut goa hanya cukup untuk 1 orang. Diluarnya terdapat ukir – ukiran dan 2 patung penjaga. Di tepian mulut goa terdapat ukiran patung kepala raksasa yang oleh masyarakat hindu bali menyebutnya dengan ‘Bomha’, sebuah ukiran relief yang wajib ada pada candi-candi di depan pura. Fungsinya tiada lain adalah untuk menyucikan pikiran bagi orang-orang yang ingin masuk ke pelataran sebuah Pura.
Masuk ke dalam Goa, anda akan mendapati suasana hening dan tenang, dengan lampu agak redup yang menyinari seluruh isi Goa. Bagian dalam goa berbentuk huruf T, dengan tinggi sekitar 2 meter dan lebar 2 meter. Bagian kiri dan kanan lorong juga terdapat ceruk yang mungkin pada jaman dahulu adalah tempat bertapa. Namun sekarang wisatawan dapat duduk maupun berbaring disana. Pada ujung barat lorong terdapat Arca Ganesha dan ujung timur lorong terdapat 3 lingga.
Di depan areal Goa ini terdapat 7 buah patung bersejarah, 6 dari 7 patung ini memancurkan air ke dalam sebuah kolam. Untuk dapat melihatnya secara lebih dekat, anda harus menuruni beberapa anak tangga. Ke tujuh patung ini disebut sebagai jelmaan widayadari dan widyadara. Posisi ketujuh patung ini terletak sangat simetris, dimana 3 buah patung widyadari terletak di sisi kanan dan kiri patung widyadara. Atau bisa dibilang patung widyadara terletak di tengah-tengah diantara patung widyadari. Di pelataran goa ini terdapat bale yang digunakan saat ada upacara adat di sini. Goa Gajah dibuka mulai pukul 08.00 sampai 17.00. Untuk tiket masuk ke goa dikenakan tarif Rp 15.000 per orang.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.