Tingginya Mengalahkan Patung Liberty Amerika Serikat
Tempat wisata di Bali GWK (Garuda Wisnu Kencana) adalah sebuah taman budaya yang memiliki luas 240 hektar. Lokasi dari GWK Bali berada di Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kuta Selatan , Kabupaten Badung 80364. Jika anda datang dari Airport Ngurah Rai, menuju lokasi dari tempat wisata di Bali GWK, hanya membutuhkan waktu 15 – 20 menit, tentunya dalam keadaan lalu lintas lancar.
Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda. Dengan tinggi yang akan mencapai 150 meter dan lebar hingga 64 meter dalam posisi sayap Garuda terbentang, Patung GWK ini memang didesain untuk menjadi salah satu patung monumental terbesar dan tertinggi di dunia.
Megaproyek pembangunan kembali Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) menjadi komitmen manajemen PT Garuda Adhimatra Indonesia (GAIN). Pembangunan Patung GWK yang sudah dimulai sejak Mei 2013 ini, menurut Direkur PT GAIN, Seno Andhikawanto, diproyeksikan selesai pada pertengahan atau akhir 2017 mendatang. Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga apat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton.
Taman budaya yang luasnya mencapai 60 hektar ini juga menjadi tempat penyelenggaraan atraksi budaya. Di sini terdapat banyak venue pertunjukan yang menampilkan keindahan alam tebing kapur, sebutlah Lotus Pond, Wisnu Plaza, Street Theater, Amphitheater, Plaza Kura-Kura, dan Indraloka. Taman budaya ini juga menyediakan fasilitas restoran dan toko sovenir sendiri.
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
Pembangunan tempat wisata di Bali GWK di prakarsai oleh Yayasan Garuda Wisnu Kencana pada tahun 1992. Pembangunan GWK Bali dengan tujuan menjadikan tempat wisata GWK Bali Landmark dari tempat wisata budaya yang terkenal ke mancanegara. Salah satu pendiri dari Yayasan Garuda Wisnu Kencana adalah I Nyoman Nuarta yang juga konseptor dan arsitek patung Garuda Wisnu Kencana.
Untuk mendapatkan lokasi yang cocok untuk sebuah proyek besar seperti pembangunan Garuda Wisnu Kencana, bukanlah tugas yang mudah. Yayasan Garuda Wisnu Kencana setelah menyelesaikan konsep dari proyek, memerlukan waktu dua tahun untuk mendapatkan lokasi untuk patung Garuda Wisnu Kencana yang sempurna. Sebelum adanya pembangunan dari GKW Bali, lokasi yang berada di bukit Ungasan ini, digunakan sebagai tempat penambangan batu kapur. Yayasan Garuda Wisnu Kencana menunjuk I Nyoman Nuarta sebagai pematung utama dalam proyek GWK Bali, karena I Nyoman Nuarta merupakan salah satu pematung modern terbaik Indonesia. Pada tahun 2013, manajemen kepemilikan dari GWK Bali di ambil alih oleh PT Alam Sutera Realty Indonesia, salah satu perusahaan pengembang property di Indonesia.
Dengan berjalannya waktu, tempat wisata di Bali GWK berkembang menjadi sebuah tempat pameran budaya, acara dan atraksi hiburan, serta menjadi forum informasi dan komunikasi untuk budaya lokal, budaya nasional, budaya regional bahkan budaya internasional. Saat ini, patung Dewa Wisnu tersebut baru selesai dalam rupa torso (bentuk kepala hingga pinggang). Kita dapat menemukannya berdiri di Wisnu Plaza yang merupakan dataran tertinggi di GWK (lebih dari 260 meter di atas permukaan laut). Kemegahannya nampak sempurna dengan pemandangan alam Bali Selatan yang luar biasa mempesona dari ketinggian.
Patung Dewa Wisnu ini dikelilingi oleh air mancur dan mata air suci (Parahyangan Somaka Giri). Menurut kepercayaan setempat, mata air tersebut merupakan mata air abadi yang tak kan kering meski kemarau tiba. Air ini juga dipercaya memiliki keajaiban sebagai penyembuh penyakit dan tempat meminta hujan kala musim kemarau tiba. Fenomena mata air di tanah tinggi memanglah sangat ajaib sehingga masyarakat sangat memandangnya sakral.
Sementara itu, bagian lain dari patung GWK yang sudah selesai adalah tangan Dewa Wisnu dan kepala Garuda. Tangan Dewa Wisnu sementara ini diletakan di area bernama Tirta Agung. Di sisi lain, patung kepala Garuda menjadi pemandangan utama Lotus Pond yang terletak tepat di belakang Wisnu Plaza. Lotus Pond sendiri merupakan arena terbuka yang sarat keajaiban alam. Tebing batu kapur yang dipotong dengan alat besar nampak menjadi pilar alami dengan lahan hijau di tengah dan patung kepala Garuda sebagai daya tarik utamanya. Lotus Pond biasanya digunakan sebagai venue beragam acara dengan kapasitas hingga 7.000 orang.
Selain itu, dalam waktu dekat tebing-tebing batu kapur yang ada disepanjang jalan menuju patung dewa wisnu akan dipahat untuk menghasilkan sebuah karya relief mahabrata dan ramayana sehingga akan menambah keeksotisan taman budaya garuda wisnu kencana. Tempat wisata di Bali GWK di buka dari jam 08:00 – 22:00, untuk biaya tiket masuk ke GWK, per tanggal 29 Januari 2016 anda akan dikenakan: Rp 60.000 / 1 Dewasa. Rp 60.000 / Mahasiswa. Rp 50.000 / 1 Anak (tinggi badan diatas 100 cm). Rp 50.000 / 1 orang pelajar (SMU/SMP/SD). Gratis untuk anak-anak dengan tinggi badan dibawah 100 cm.
Di Garuda Wisnu Kencana juga terdapat amphitheatre yang merupakan tempat khusus yang menyajikan pertunjukan tari kecak pada sore hari sekitar pukul 18.30 sampai pukul 19.30 WITA. Untuk menonton tari Kecak di GWK anda tidak dikenakan biaya atau gratis.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.