Bangunan Ini Sebagai Tanda Cinta Sultan Iskandar Muda Pada Permaisurinya
Banda Aceh merupakan kota tua yang menorehkan sejarah. Banyak peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam bertebaran di seantero kota ini. Salah satunya adalah Situs Cagar Budaya Pinto Khop. Pinto Khop terletak di Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Pinto Khop merupakan situs bersejarah yang cukup populer.
Pinto Khop juga merupakan sebuah pintu gerbang. Bangunan ini merupakan peninggalan sejarah masyarakat Aceh pada masa Kerajaan Sultan Iskandar muda. Taman ini dibangun oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636) yang diperuntukkan bagi permaisurinya, Putroe Phang, yaitu seorang putri dari Kerajaan Pahang, Malaysia. Pada masa itu, pada tahun 1613 dan tahun 1615, tentara laut dan darat Sultan Iskandar Muda melakukan penyerangan dan berhasil melakukan Kerajaan Johor dan Kerajaan Pahang di Semenanjung Utara Melayu.
Sebagaimana tradisi pada zaman dahulu, kerajaan yang kalah perang harus menyerahkan upeti, pajak tahunan, maupun rampasan perang lainnya. Termasuk juga menyerahkan putri kerajaan untuk diboyong sebagai tanda takluk. Putri kerajaan yang diboyong ini biasanya diperistri oleh raja dengan tujuan untuk mempererat tali persaudaraan dari kerajaan yang ditaklukannya, sehingga kerajaan pemenang menjadi semakin besar dan semakin kuat kedudukannya.
Demi cintanya yang sangat besar kepada sang putri, Sultan Iskandar Muda bersedia memenuhi permintaan sang permaisuri untuk membangun sebuah taman sari yang sangat indah, lengkap dengan gunongan sebagai tempat untuk menghibur diri sang permaisuri agar kerinduan sang permaisuri pada suasana pegunungan di tempat asalnya bisa terpenuhi. Selain sebagai tempat bercengkerama, gunongan juga digunakan sebagai tempat berganti pakaian permaisuri setelah mandi di sungai yang mengalir di tengah-tengah istana.
Untuk menuju ke taman ini, Sultan membangun sebuah pintu gerbang sebagai penghubung antara istana dengan Taman Ghairah. Pintu ini dinamakan Pinto Khop (Pintu Biram Indrabangsa) atau secara bebas dapat diartikan pintu mutiara keindraan atau kedewaan/raja-raja) yang berukuran panjang 2 meter, lebar 3 meter, yang terbuat dari bahan kapur. Hanya anggota keluarga istana kerajaan yang diizinkan melewati pintu gerbang ini. Ditempat itu juga dibangun sebuah perpustakaan dan menjadi tempat sang permaisuri Sultan Iskandar Muda, serta sang Sultan Iskandar Muda sering menghabiskan waktu sambil membaca buku selepas berenang, keramas dan mandi bunga.
Pinto Khop berdiri megah dan indah yang dikelilingi kolam yang airnya sangat jernih dan bersih yang airnya dialiri dari Krueng Daroy, atau yang dikenal juga sebagai Sungai Darul Ashiqi. Sungai ini bukan sungai alam akan tetapi sungai yang sengaja dibuat panjangnya sekitar 5 Km. Area lokasi Pinto Khop ini yang memiliki luas sekitar 4.760 m² ini, saat ini dijadikan sebagai taman rekreasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh.
Saat ini bangunan bersejarah ini merupakan tempat wisata yang cukup ramai didatangi pengunjung. Baik dari wisatawan lokal ataupun wisatawan mancanegara, tempat ini tidak pernah sepi pengunjung. Lokasi bangunan ini juga tidak terlalu jauh dari Masjid Raya Baitturrahman. Untuk warga sekitar sendiri lebih sering berkunjung di sore hari untuk bersantai bersama keluarga dan anak tercinta. Bagi Anda yang berkunjung ke Banda Aceh, silahkan kunjungi situs bersejarah Pinto Khop untuk dijadikan tempat wisata menarik bersama keluarga.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.