CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Aceh Museum Tsunami Aceh Wisata Edukasi dengan Bangunan yang Unik

Museum Tsunami Aceh Wisata Edukasi dengan Bangunan yang Unik

Musium Tsunami Aceh
Musium Tsunami Aceh

Salah Satu Museum Terbaik di Indonesia

Gulungan air laut yang menjulang tinggi dan gelap" adalah gambaran yang sering diungkapkan oleh para penyintas tsunami Aceh. Bagaimana sebenarnya gambaran itu bila diwujudkan bentuknya?. Pengalaman tersebut kini bisa dirasakan bila kita mengunjungi Museum Tsunami Aceh dengan menyusuri lorong sempit dan gelap dengan dinding air yang sesekali memercikkan air ke kepala dan tubuh. Lorong tersebut adalah pintu utama menuju ke dalam Museum Tsunami Aceh yang terletak di Jalan Iskandar Muda, Kota Banda Aceh.

Museum Tsunami Aceh berdiri megah dan menjadi kebanggaan rakyat Aceh. Museum ini didirikan sebagai sebuah saksi terhadap musibah maha dahsyat yang terjadi pada 26 Desember 2004. Museum ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 23 februari 2008. Sekarang Museum Tsunami Aceh menjadi primadona untuk para wisatawan lokal dan internasional.

Ridwan Kamil, kini Wali Kota Bandung, Jawa Barat, adalah arsitek yang merancang Museum Tsunami Aceh. Museum ini sendiri menghabiskan 140 Milyar untuk pembangunannya. Bila diperhatikan dari atas, museum ini merefleksikan gelombang tsunami, tapi kalo dilihat dari samping (bawah) nampak seperti kapal penyelamat dengan geladak yang luas sebagai escape building.

Begitu masuk di dalam, anda serasa memasuki lorong gelap gelombang tsunami dengan ketinggian 40 meter dengan efek air jatuh. Hati-hati dengan kepala anda, siapkan topi lebar agar rambut dan baju anda tidak basah. Bagi yang takut gelap dan masih phobia dengan tsunami, tidak disarankan untuk masuk dari jalur ini. Setelah melewati tempat ini, puluhan standing screen menyajikan foto-foto pasca tsunami berupa kerusakan dan kehancuran serta kematian, yang penuh dengan gambar korban dan gambar pertolongan terhadap mereka.

Setelah dari ruangan ini, anda akan memasuki "Ruang Penentuan Nasib" atau "Fighting Room", sering disebut juga The Light of God. Ruangan ini berbentuk seperti cerobong semi-gelap ,pada dinding ruang tersebut tertera ribuan nama korban jiwa dengan tulisan Allah dibagian puncaknya. Hal ini merefleksikan perjuangan para korban tsunami. Dimana, bagi mereka yang menyerah ketika tersekap gelombang tsunami, maka nama mereka terpatri di dinding cerobong sebagai korban. Sebaliknya, bagi mereka yang merasa masih ada harapan, terus berjuang seraya mengharapkan belas kasih dari Yang Maha Menolong. Begitu mereka yakin akan adanya pertolongan Allah, maka mereka seakan seperti mendengar adanya panggilan ilahi dan terus berjuang hingga selamat keluar dari gelombang tersebut. Hal ini di refleksikan dengan jalan menanjak keluar mengitari cerobong itu.

Di ujungnya terpampang ruang yang terang dan luas, atap gantung di langit-langit tembus pandang, berbentuk menyerupai kapal, tempat bendera-bendera dari sejumlah negara tergantung dengan tulisan "damai" dalam berbagai bahasa. Di bagian bawahnya terdapat "jembatan harapan" melambangkan harapan hidup bagi para penyintas dan membawa pengunjung berjalan menuju lantai berikutnya dari bangunan berlantai empat di museum tersebut. Setelah melintasi jembatan, pengunjung akan diarahkan menuju ruang pamer berisi gambar dan diorama, juga ada ruang simulasi gempa dan tempat pengunjung dapat mempelajari sains terkait gempa dan tsunami.

Di ujung kunjungan, anda bisa menikmati beberapa kue kering khas Aceh seperti keukarah, ceupet kuet, gula u tarek dan lainnya di Ruang Souvenir. Terdapat juga kaos-kaos dan souvenir khas Aceh seperti rencong, bros rencong dan bros pinto aceh dan ada banyak lagi. Turun ke bawah, anda bisa bersantai dipinggir kolam jembatan Harapan sambil melihat ikan-ikan hias yang berenang ke sana kemari

Kehadiran Museum Tsunami Aceh penting untuk mengenang dan juga menjadi sarana edukasi. Meskipun ada loket tempat pembelian tiket, tidak ada petugas penjaganya dan pengunjung dapat masuk bebas tanpa membayar. Para petugas akan memandu dengan sukarela.


Sudah dibaca 3491 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar