SearchContactTwitterFacebookYouTube

Search

You are here Home Wisata Kuliner Kuliner Sumedang Tahu Bungkeng Legendanya Tahu Sumedang

Tahu Bungkeng Legendanya Tahu Sumedang

Tahu Sumedang Jawa Barat
Tahu Sumedang Jawa Barat

Sensasi Berbeda Saat Menyantap Tahu Sumedang

Makanan satu ini tentu tidak bisa dipisahkan dari Kota Sumedang. Namanya adalah Tahu Sumedang. Tahu Sumedang ini merupakan salah satu jajanan khas daerah Sumedang, Jawa Barat yang sangat terkenal. Dari sekian banyak Tahu Sumedang yang disajikan di sepanjang jalanan di Sumedang, Tahu Bungkeng adalah tahu yang harus Anda coba. Anda dapat berkunjung ke pabriknya di Jl 11 April, Sumedang, atau dekat dengan Taman Telur.

Tahu Sumedang berbeda dari tahu-tahu pada umumnya. Bentuknya kotak dan kecil, serta renyah saat digigit. Sekali dicoba, pasti ketagihan. Karena memiliki cita rasa yang lezat, Tahu Sumedang sangat di minati oleh masyarakat dan menjadi salah satu icon kuliner kota Sumedang. Walau sudah banyak perajin Tahu Sumedang yang membuat dan menjual Tahu Sumedang diluar daerah Sumedang, banyak yang percaya bahwa Tahu Sumedang yang dibuat diluar daerah Sumedang rasanya akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan Tahu Sumedang yang dibuat di Sumedang, dengan kata lain Tahu Sumedang kualitas baik dengan rasa khasnya hanya bisa didapat jika tahu tersebut dibuat di kabupaten Sumedang.

Tahu Bungkeng adalah perintis atau cikal bakal dari Tahu Sumedang . Tahu Bungkeng sudah ada sejak tahun 1917, atau dari zaman Belanda. Meski sudah berusia ratusan tahun, rasa tahu ini tetap terjaga dan sangat lezat. Sejarah Tahu Sumedang ini bermula dari kreativitas seorang imigran dari cina bernama “ong kino” bersama dengan istrinya. Ong kino telah menggeluti produksi tahu ini hingga tahun 1917, dan di lanjutkan kepada anaknya bernama ong bung keng. Menurut cerita turun – temurun, Pada suatu hari bupati Sumedang, Pangeran Soeria Atmadja kebetulan melintas dengan menggunakan dokar dalam perjalanannya menuju situraja. Kemudian melihat seorang menggoreng sesuatu.

Bupati itupun penasaran dan mengicipinya, ternyata sangat enak. Lalu bupati itu pun mengusulkan kepada bung keng untuk menjualnya. Tidak lama setelah kejadian itu bung keng menjualnya, ternyata tahu ini sangat di gemari oleh masyarakat Sumedang dan tetap populer sampai sekarang. Produksi Tahu Bungkeng ini terus berkembang hingga sekarang. Tempat penjualannya  berada di pusat kota Sumedang, namun tidak membuka cabang di tempat lain.

Tahu Sumedang ini memiliki cita rasa yang berbeda dengan tahu lainya. Bagian luarnya yang renyah dan bagian dalamnya yang lembut dan gurih tentu memberikan sensasi dan cita rasa yang berbeda saat menyantapnya. Tahu Sumedang ini paling enak saat dinikmati selagi hangat. Karena apabila di simpan terlalu lama akan terlihat layu dan memiliki rasa yang berbeda. Untuk menjaga kualitas dan rasa Anda bisa menyimpannya di kulkas.

Tahu Sumedang ini paling pas bila di santap bersama cabe rawit atau di cocol dengan saus yang terbuat dari cabe rawit, tauco dan tomat. Selain itu bisa Anda makan bersama lontong nasi sangat pas untuk menunda lapar. Untuk kesehatan, Tahu Sumedang ini sangat sehat karena proses pembuatannya masih tradisional dan tanpa pengawet. Sehingga anda tidak perlu khawatir untuk menikmatinya. Harga satu porsi dengan isi 20 tahu adalah Rp 10.000 saja.

Dari dulu hingga sekarang, proses pembuatannya masih tradisional, menggunakan tenaga manusia, serta tidak menggunakan bahan pengawet. Dimulai dengan merendam kacang kedelai selama 4–6 jam, kemudian dicuci, digiling, direbus, dan disaring untuk mengendapkan patinya yang nanti akan menjadi tahu. Suriadi adalah keturunan ke-4 dari Ong Ki No, yang pertama kali membuat Tahu Bungkeng. Selain menikmati di kedai, Anda bisa membawa pulang dengan di bungkus berupa keranjang yang terbuat dari anyaman bambu. Selain bentuknya yang unik, keranjang ini lebih ramah lingkungan.

Selain dijual di tempat peristirahatan, di rumah makan, ataupun di jongko-jongko, Tahu Sumedang juga dijajakan oleh para pedagang keliling, biasanya para pedagang ini menjual Tahu Sumedang di bus-bus atau elf yang melewati kabupaten Sumedang seperti bus jurusan Bandung – Cirebon, Bandung – Cikijing, dan lainnya, mereka menjualnya pada penumpang di bus-bus tersebut.

It has been read 20235 times

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar