SearchContactTwitterFacebookYouTube

Search

You are here Home Wisata Kuliner Kuliner Bondowoso Nasi Mamong Khas Bondowoso Dengan Rasa dan Bentuk yang Unik

Nasi Mamong Khas Bondowoso Dengan Rasa dan Bentuk yang Unik

Nasi Mamong Khas Bondowoso
Nasi Mamong Khas Bondowoso

Nasi Mamong Memiliki Ciri Khas Rasa yang Pedas

Bondowoso menyimpan banyak sekali kuliner daerah yang wajib dicicipi. Salah satunya adalah Nasi Mamong yang berada di ODL Resto & Cake di Jalan Santawi No 11, Bondowoso. Tak hanya khas, kuliner yang satu ini pun memiliki cerita panjang bagi penduduknya.

Nasi dengan bentuk seperti ujung tumpeng setinggi sekitar 10 cm ini jadi penganan khas nan nikmat yang layak anda coba ketika berada di Bondowoso. Mamong adalah kata dari bahasa madura yang berarti “bingung”. Menurut orang Bondowoso, penamaan Nasi Mamong adalah karena proses pembuatannya yang cukup lama, dan membuat para pembelinya bingung. Karena proses pembuatannya membutuhkan waktu sehari semalam, mulai dari memasak nasi sampai matang, nasi dianginkan, dibungkus, dan dikukus lagi supaya awet.

Proses pertama buat nasi gurih dengan campuran santan, daun salam, sereh, dan daun jeruk. Isi Nasi Mamong ada ayam, kemangi, teri, dan daun singkong yang dioseng dan kemudian Nasi Mamong dikukus. Penggunaan daun singkong ternyata ada maksudnya, yaitu melambangkan hasil bumi asli dari Bondowoso, yaitu singkong. Kini untuk isian nasi mamong bisa bebas, biasanya sesuai dengan cita rasa daerah masing-masing. Seperti ada daerah yang membuat Nasi Mamong dengan keong dan pare.

Usai proses yang panjang, selama dua jam pembuatan, jadilah Nasi Mamong. Nasi Mamong sebenarnya mirip dengan nasi bakar. Bedanya Nasi Mamong lebih padat karena mengalami proses pengukusan, dan kemudian dibakar. Hal yang paling menonjol dari Nasi Mamong justru sambal pelengkapnya. Jika anda penyuka makanan pedas, sambal Nasi Mamong mantap pedasnya.

Inspirasi membuat Nasi Mamong berasal dari tradisi di pedesaan di mana orang yang mau berpergian jauh suka membawa bekal. Dari nasi yang panas, diangin-anginkan kemudian dibungkus berbentuk silinder dengan daun pisang dan diikat menggunakan tali bambu baru terakhir dikukus. Hal itu membuat nasi jadi tak mudah basi.

Kemasannya yang tradisional dan bentuknya yang menarik seperti kerucut membuat Nasi Mamong ini mudah untuk dipasarkan dan dibawa saat perjalanan. Mendampingi Nasi Mamong ada minuman Tapai Ngambeng yang hampir punah tergeser oleh minuman modern. Minuman ini adalah campuran tapai, air kapur, dan air gula yang disajikan dingin. Di ODL Resto dan Cafe, Nasi Mamong dijual dengan harga Rp 9.000.

It has been read 4620 times

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar