SearchContactTwitterFacebookYouTube

Search

You are here Home Informasi Tempat Wisata Papua Barat Tembok Berlin Indahnya Sunset dan Nikmatnya Kuliner Papua Barat

Tembok Berlin Indahnya Sunset dan Nikmatnya Kuliner Papua Barat

Tembok Berlin Papua Barat
Tembok Berlin Papua Barat

Tempat Kuliner Seafood di Papua Barat

Tembok Berlin, begitulah kebanyakan orang menyebutnya. Namanya mungkin menyerupai Ibukota negara Jerman, Berlin, namun jangan salah karena Tembok Berlin yang dimaksud ini berada di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat. Di sini tembok yang dimaksud bukan memisahkan dua negara, tetapi menjadi tanggul untuk menahan air laut. Bahkan, Tembok Berlin yang satu ini menjadi pusat jajanan kuliner seafood.

Tembok pemisah antara laut dan daratan tersebut di namakan ‘Tembok Berlin’ oleh warga sekitar karena memang menyerupai tembok pemisah antara Berlin Barat dan Berlin Timur di negara bagian Jerman yang dibangun pada tanggal 13 Agustus 1961 silam. Di salah satu sisi tembok yang cukup panjang itulah yang menjadi tempat pedagang menjual aneka makanan. Ketika dilewati saat siang hari, tembok itu tampak sepi. Menjelang pukul 17.00 WIT, barulah para pedagang membuka kios dan wisatawan banyak yang mulai berdatangan. Makanan yang dijual kebanyakan olahan seafood, jajanan seperti pisang epe dan minuman sarabba yang sejenis dengan wedang jahe.

Pisang epe bisa dibeli di kafe. Tapi kafe di sini bukanlah permanen dan dalam bangunan keren seperti Jakarta, melainkan warung tenda biasa dengan kursi kayu dan meja plastik aneka warna. Bagi Anda para pecinta makanan laut atau seafood lovers, Tembok Berlin bisa menjadi salah satu destinasi kuliner pilihan yang bisa memanjakan Anda dengan pilihan-pilihan memuaskan seperti kepiting asam manis, kangkung cah, ikan Bakar dan masih banyak lagi pilihan yang tentunya tak kalah menarik dengan wisata kuliner di beberapa tempat lainnya.

Semakin sore, area Tembok Berlin makin ramai oleh orang-orang yang berkunjung. Tembok Berlin ini juga menjadi tempat paling favorit bagi muda mudi untuk bersantai. Tembok ini dapat diduduki karena punya lebar sekitar 1 meter dan sangat mungkin untuk duduk di atasnya. Di sore hari tak jarang turis dan masyarakat sekitar menjadikan tempat ini untuk berkumpul menyaksikan matahari tenggelam (sunset). Setelah langit gelap, mulai ramai pengunjung yang memesan makan untuk santap malam. Banyak yang memesan makanan berat untuk dinikmati beramai-ramai, ada juga yang sekadar pesan sarabba yang diminum untuk menghangatkan badan sambil bersenda gurau bersama sahabat.

Keramaian di Tembok Berlin yang didominasi dengan anak muda ini biasanya berlangsung hingga tengah malam. Bisa juga sampai dini sekitar hari pukul 02.00 WIT saat akhir pekan. Cara ke Tembok Berlin: Jika Anda menginap di hotel sekitar Bandara Udara Dominique Edward Osok, Anda bisa naik angkot warna kuning, yang oleh penduduk lokal disebut taksi, dengan trayek jalur H sampai seberang Gereja Maranatha. Kemudian Anda bisa naik angkot trayek jalur A hingga di depan Tembok Berlin. Biaya angkot per orang sekitar Rp 5 ribu. Selamat berwisata.

It has been read 3260 times

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar