SearchContactTwitterFacebookYouTube

Search

You are here Home Informasi Tempat Wisata Papua Barat Situs Purbakala Tapurarang Kekayaan Sejarah di Papua Barat

Situs Purbakala Tapurarang Kekayaan Sejarah di Papua Barat

Situs Purbakala Tapurarang Papua Barat
Situs Purbakala Tapurarang Papua Barat

Lukisan Telapak Tangan di Tebing yang Sakral

Berbagai macam peninggalan bersejarah-pun ikut andil dalam memperkaya sejarah kebudayaan di Tanah air, seperti situs purbakala jaman megalitikum yang terdapat di Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Namanya Situs Purbakala Tapurarang yang seolah menguak tabir tentang kejadian masa lalu yang terlukis melalui beberapa cap tapak tangan dan kaki warna merah di dinding goa.

Situs Purbakala Tapurarang, Fakfak ditemukan di tebing yang berada di tepi laut. Situs Tapurarang berupa objek lukisan berupa telapak tangan, mata, telapak kaki, lumba lumba, cicak, tumbuhan, daun, wajah manusia, hingga bumerang. Lukisannya terlihat biasa saja, namun cukup menggambarkan manusia dan kesehariannya. Tekhnik lukisannya pun unik. Objek objek tersebut dibuat seperti disembur. Tintanya berwarna merah dan kuning. Bercak bercak cat terdapat di tepian masing masing objek. Bahan lukisan tersebut dipastikan berasal dari pewarna alami. Meskipun demikian, warnanya tetap terjaga hingga saat ini.

Warna merah pada lukisan tebing ini juga menyerupai warna darah manusia. Oleh karenanya masyarakat setempat juga sering menyebut lukisan tersebut sebagai lukisan cap tangan darah. Bagi masyarakat setempat, lokasi lukisan tebing ini merupakan tempat yang disakralkan. Menurut cerita rakyat masyarakat setempat, lukisan ini adalah wujud orang-orang yang dikutuk oleh arwah seorang nenek yang berubah menjadi setan kaborbor atau hantu yang diyakini sebagai penguasa lautan paling menakutkan. Nenek ini meninggal saat terjadi musibah yang menenggelamkan perahu yang ia tumpangi.

Dari seluruh penumpang di perahu itu, hanya nenek ini yang meninggal. Konon tak ada satu pun penumpang di atas perahu yang berusaha membantu sang nenek untuk menyelamatkan diri. Merasa sakit hati, arwah nenek yang telah berubah menjadi setan kaborbor mengutuk seluruh penumpang perahu yang berusaha menyelamatkan diri di atas tebing batu. Karena kutukan tersebut seluruh penumpang dan hasil-hasil laut yang dibawa seketika berubah menjadi lukisan tebing.

Hanya saja, kisah tersebut tidak banyak mereka ceritakan kepada pengunjung. Sebab bagi mereka, menceritakan rahasia misteri jaman kuno sama saja membunuh diri mereka. Biarlah hal ini menjadi lestari di kalangan mereka saja, pasti ada alasan baik mengapa hal ini tidak perlu di ekspose sedemikian dalamnya. Keunikan tempat ini, selain adanya lukisan cap tangan berdarah ini, adalah adanya hutan bakau yang subur ditemani dengan air jernih yang mengaliri sekelilingnya bersatu padu dengan tumbuhnya pohon-pohon besar yang rindang.

Disini pun anda dapat menemui ratusan spesies burung seperti burung bangau, kakaktua, nuri, cendrawasih, semua hidup di alam bebas dan tidak takut untuk beterbangan diatas kepala anda. Di lokasi lukisan tebing ini Anda juga bisa menyaksikan kerangka-kerangka tulang manusia. Kerangka ini dipercaya merupakan kerangka leluhur atau nenek moyang masyarakat Kokas. Pada zaman dahulu masyarakat di sini memiliki kebiasaan meletakkan jasad leluhur yang meninggal di tebing, ceruk, tanjung, pohon besar dan gua ditempat yang mereka anggap sakral.

Untuk mencapai wilayah ini, anda harus menempuh jalan darat dan jalan air. Sebab akses menuju tempat ini cukup sulit. Yang pertama adalah anda harus menempuh perjalan darat dari kota fak-fak menuju dermaga Ubadari. Perjalanannya memakan waktu sekitar 2 jam. Sesampainya anda di dermaga Ubadari, anda bisa menumpangi perahu ataupun longboat. Perjalanan air ini akan berlangsung selama dua jam lamanya.  Jika air sedang pasang, anda bisa naik ke tebing dan menyaksikan lukisan ini dari dekat. Namun jika air surut, keindahan lukisan tebing ini hanya bisa dinikmati dari atas longboat. Setelah tiba disini anda harus merogoh kocek untuk membayar guidenya, sementara untuk biaya masuk ke tempat wisata ini tidak dipungut biaya sama sekali.

It has been read 6274 times

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar