Selain Kaya Wisata Bahari, juga Memiliki Wisata Budaya dan Sejarah
Indonesia memiliki alam yang sangat indah, salah satunya adalah Pulau Alor di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau Alor menyembunyikan sederet kemegahan, dari keajaiban bawah laut yang mempesona hingga budaya yang unik dari orang-orang dataran tinggi.
Kepulauan di Alor terdiri dari dua pulau besar Alor dan Pantar yang mengapit gugusan pulau-pulau kecil dalam Selat Kumbang atau warga setempat menyebut dengan mulut kumbang. Selat ini terletak di Desa Alor kecil dan Pulau Kepa. Setiap tahunnya bulan Mei dan September ada fenomena aneh di sini. Selama dua hingga tiga hari berturut-turut suhu air laut menjadi dingin, baik siang maupun malam hari. Selain kaya akan wisata bahari, Alor juga memiliki wisata budaya dan sejarah. Warga lokal Pulau Alor juga sangat ramah.
Kepulauan Alor terdiri dari 20 pulau dan 17 kecamatan. Di antaranya, hanya 9 pulau yang dihuni: Alor, Pantar, Pura, Terewang, Ternate (tidak harus bingung dengan Ternate di Maluku), Kepa, Buaya, Kangge, dan Kura. 11 pulau tak berpenghuni lainnya adalah: Sikka, Kapas, Batang, Lapang, Rusa, Kambing, Watu Manu, Batu Bawa, Batu Ille, Ikan ruing, dan Nubu. Ada 42 situs selam yang terdaftar di Alor. Salah satu wisata bahari yang menarik adalah melihat dugong bersama pawangnya, Pak One.
Ada juga wisata budaya ke Desa Takpala, Desa Bampalola, dan Desa Kopidil. Kemudian Museum 1000 Moko, Al Quran ratusan tahun di Desa Alor Besar, Air Terjun Binafui, deretan pantai cantik seperti Paantai Maimol dan Pantai Welolo, kemudian island hopping ke Pulau Ternate, Pulau Pura, dan Pulau Kepa. Pulau Alor sendiri dihuni oleh sejumlah kelompok etnis sub Flores yang masih melestarikan cara hidup tradisional mereka. Salah satunya masih menghasilkan pakaian dari kulit kayu yang dikenal sebagai Pakaian Ka.
Pulau Alor juga dikenal sebagai Pulau Seribu Moko. Moko adalah gendang perunggu kecil yang diyakini berasal dari budaya Dong Son Vietnam. Namun, hal itu tetap menjadi misteri bagaimana prasejarah drum Dong Son ini tiba di Alor. Legenda setempat mengatakan bahwa moko itu ditemukan terkubur di dalam tanah. Untuk mengamati artefak unik, Anda dapat mengunjungi Museum Seribu Moko yang terletak di kota utama Kalabahi, di Pulau Alor. Museum juga menampilkan koleksi pakaian tenunan tangan Alor yang berbeda yang disebut Kawate.
Pulau ini juga menyimpan Al Qur'an (kitab suci Islam) tertua yang pernah ditemukan di Indonesia dan di Asia Tenggara. Al Qur'an yang diperkirakan berusia lebih dari 800 tahun yang terbuat dari kulit kayu dan menggunakan bahan-bahan alami untuk tinta. Bulan Mei hingga Juli masuk sebagai waktu terbaik mengunjungi Alor. Tetapi, bulan-bulan tersebut adalah high season atau puncak kunjungan tertinggi ke Alor. Homestay, hotel, dan dive resort adalah pilihan menginap di Alor. Anda tinggal menyesuaikan dengan bujet dan kebutuhan.
Buat akun KSMTOUR.COM, jadilah anggota dari komunitas yang secara aktif menyebarkan informasi tentang keindahan Indonesia. Buat akun di sini.
You are not allowed to post comments. Please login.