SearchContactTwitterFacebookYouTube

Search

You are here Home Informasi Tempat Wisata Nusa Tenggara Barat Taman Air Mayura Nuansa Bersejarah yang Sangat Menarik di Nusa Tenggara Barat

Taman Air Mayura Nuansa Bersejarah yang Sangat Menarik di Nusa Tenggara Barat

Taman Mayura Nusa Tenggara Barat
Taman Mayura Nusa Tenggara Barat

Perpaduan Suasana Antara Nuansa Alam, Atmosfer, Religius dan Sejarah

Jika anda berlibur ke Pulau Lombok, rasanya tidak lengkap jika anda tidak mengunjungi Taman Air Mayura. Taman Mayura adalah perpaduan unik dan khas dari konsep taman, kolam, serta tempat peribadahan. Bangunan yang masih kental dengan corak Bali, Jawa dan Lombok ini  dibangun pada masa ketika Kerajaan Bali masih berkuasa di Pulau Lombok. Taman Mayura Lombok terletak di Cakranegara, kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, atau kira-kira 15 menit melalui kecamatan Narmada. Taman ini dibangun saat masa kerajaan Bali masih berkuasa di pulau Lombok, yaitu tahun 1744 Masehi oleh Raja Anak Agung Made Karangasem.

Pada mulanya, Taman Mayura diberi nama taman Istana Kelepug dimana nama Kelepug diambil dari bunyi mata air yang berada di sana. Namun pada masa Raja Anak Agung Ngurah Karangasem di taman tersebut berkeliaran banyak sekeli ular sehingga sebagai solusi membasmi ular-ular tersebut adalah dengan cara memelihara burung merak untuk memangsa ular-ular tersebut. Burung merak dalam bahasa Sansekerta disebut dengan mayura. Begitulah sejarah mengapa taman ini disebut Taman Mayura.

Bangunan  bersejarah ini menawarkan perpaduan suasana antara nuansa alam, atmosfer religius  dan sejarah. Wisata Mataram Dengan luas 244, 6 m X 138, 5 m, Pura Taman Air Mayura terbagi menjadi dua area yakni area taman air dan area pura. Ketika anda memasuki lokasi ini, kesan pertama yang muncul adalah kesan bangunan taman yang mampu menghadirkan kedamaian natural. Istana ini  dilengkapi dengan kolam yang ditata sedemikian rupa sehingga tampak bagaikan  sebuah taman yang asri.

Di tengah kolam berdiri sebuah bangunan yang disebut Bale Kambang.  Ada  juga yang menyebutnya gili (dalam bahasa lokal bermakna pulau kecil) karena  keberadaannya di tengah-tengah kolam yang menyerupai pulau kecil di tengah  samudera. Bale Kambang dihiasi dengan patung-patung bercirikan orang muslim dimana Bale Kambang dibangun berdampingan dengan bangunan Linggih yang kental akan nuansa Hindu Bali. Di dalam komplek ini banyak sekali dijumpai pohon manggis berderet  rapi yang menambah kesejukan hawa udara di taman.

Beberapa bangunan  yang bercirikan Bali serta paduan antara pengaruh Jawa dan Lombok  menjadikan Mayura sangat bernuansa religius. Bahkan, menurut penjaga Taman ini, roh utama taman ini adalah sebuah pura yang terletak di hulu kolam. Namun karena luasnya taman, deretan pohon manggis,  kolam yang lebar serta letak pura yang di ujung, menjadikan pura ini selalu  terlewatkan dari perhatian para pengunjung. Pura tersebut masih menggunakan  namanya yang lama Kelepug untuk mengingatkan akan nama asli lokasi ini. Dalam  beberapa ritual khusus, pura ini masih tetap difungsikan sebagai tempat  pemujaan para dewa.

Terletak di ujung, Anda dapat menemui empat pura utama yaitu Pura Gunung Rinjani, Pura Ngelurah, Pura Padmasana, dan Pura Gedong atau sering disebut juga Pura Jagad Rana. Komplek pura ini terbuka untuk umum dan tidak dieksklusifkan untuk umat Hindu saja. Meski pun memang pada perayaan-perayaan hari raya umat Hindu, area pura ini menjadi tertutup untuk umum. Jika anda berkunjung ke Pura ini, anda akan ditemani oleh seorang guide yang akan menceritakan tentang sejarah Mayura. Biasanya mereka akan mengajak anda berkeliling sekitar 15menit dan selebihnya anda akan dipersilahkan menikmati sendiri suasana Mayura.

Yang menarik di dalam area wisata ini adalah terdapatnya patung batu manusia yang berwajah Asia Barat. Menurut sejarah patung ini dibuat sebagai tanda terimakasih raja kepada orang Asia Barat karena telah memberikan idenya supaya  mengembangbiakkan merak untuk mengusir ular. Berkaitan dengan penginapan, karena lokasinya yang masih di dalam kawasan bisnis banyak sekali hotel dan restaurant yang terdapat di sekitar wisata. Bahkan bagi anda pecinta masakan lokal, banyak terdapat warung sederhana di sekitar Mayura. Letaknya yang  strategis serta nilai sejarah yang banyak terkandung di dalamnya menjadikan  lokasi wisata ini sering dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun  mancanegara.         

It has been read 4938 times

Comments

  • There are no comments for this article.
 
Please wait...

You are not allowed to post comments. Please login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar