Bukan Hanya Menguji Adrenalin, Anda Juga Akan Menemui Pemandangan Alam yang Indah
Negara kita memiliki banyak sungai yang bisa dijadikan lokasi berarung jeram. Bila menyukai olahraga air terutama rafting, Loksado adalah satu tempat yang menjadi daftar petualangan yang harus dikunjungi. Rafting pada umumnya menggunakan perahu karet, tapi Anda akan menemukan sensasi rafting yang berbeda jika berkunjung ke kawasan wisata Loksado, di Sungai Amandit, Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Walaupun tetap sama namanya berarung jeram, aktivitas arung jeram di Sungai Amandit, Kalimantan Selatan, ini cukup unik dan berbeda karena menggunakan rakit yang disusun dari beberapa batang bambu. Penggunaan rakit untuk mengarungi Sungai Amandit yang berlokasi di Desa Loksado ini sudah lama dilakukan oleh warga setempat, yaitu Suku Dayak Meratus. Mereka menggunakan rakit bambu untuk ini sebagai transportasi sehari-hari dan juga untuk mengirim bambu ke kota. Kebiasaan suku Dayak ini kemudian menarik para petualang yang ingin juga merasakan sensasi mengarungi sungai dengan rakit bambu.
Rafting ini lebih dikenal dengan sebutan Balanting Paring atau Bamboo Rafting, di mana setiap rakit bambu hanya berisi maksimal 3 penumpang, dengan seorang pemandu yang sudah berpengalaman. Jika penumpang terlalu banyak, risiko tenggelam akan menjadi lebih besar. Waktu yang di tempuh sebuah Bamboo Rafting bisa mencapai 2 – 3 jam. Untuk sekali jalan mengarungi Sungai Amandit, Anda harus membayar Rp. 250 ribu - Rp. 300.000.
Sepanjang perjalanan, Anda akan merasakan arus deras dan melewati cukup banyak batu besar, sama seperti arung jeram biasa yang bisa memacu adrenalin. Walaupun cukup menantang, Anda bisa tetap tenang karena rakit bambu tersebut berukuran cukup besar dan relatif cukup aman. Bukan hanya menguji adrenalin, saat Bamboo Rafting akan ditemui pemandangan alam yang luar biasa. Selain itu juga ditengah perjalanan, akan terlihat kegiatan suku Dayak Meratus.
Bamboo Rafting akan berakhir disebuah Desa bernama Tanuhi. Meski tak berada dikawasan gunung berapi, Desa Tanuhi memiliki sumber air panas alami yang berasal dari gas bumi. Jika merasa sangat lelah cobalah berendam di Tanuhi untuk melemaskan kembali otot-otot yang tegang. Bagi yang tidak menyukai tantangan yang disuguhkan Bamboo Rafting, cobalah tubing. Tubing adalah istilah untuk cara menyusuri sungai sambil bermain air dengan menggunakan ban dalam mobil.
Menyusuri Sungai Amandit akan menyisakan kenangan indah tersendiri, membuat Anda ketagihan ingin ke Bamboo Rafting lagi. Wisata Bamboo Rafting di Sungai Amandit ini menawarkan kesegaran pemandangan alam pegunungan Kalimantan Selatan yang hijau. Di kelilingi hutan, perbukitan dan pedesaan tradisional suku Dayak, menjadikan tempat ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Belum lagi kejernihan air Sungai Amandit yang berwarna hijau, menjadikannya pemandangan sejuk tersendiri.
Untuk pilihan penginapan di Loksado, terdapat bermacam-macam harga yang sesuai dengan fasilitasnya. Perjalanan menuju Loksado, memang perlu perjuangan. Diperlukan perjalanan darat dengan waktu tempuh sekitar 4 jam dari Banjarmasin. Bisa menggunakan kendaraan pribadi atau pun angkutan umum. Jika menggunakan angkutan umum, pilih saja angkutan menuju Kandangan, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dengan waktu perjalanannya sekitar 3 jam. Selanjutnya dari Kandangan menuju Loksado dapat ditempuh sekitar 1 jam. Kondisi jalanannya cukup terjal, namun sudah sangat mulus.