Taman Nasional Ini Menyajikan Pemandangan Eksotis Berupa Padang Savana yang Luas
Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang memiliki banyak pantai indah dan sayang untuk dilewatkan. Namun, bila ingin mencoba berwisata alam yang lainnya, Anda bisa memilih untuk mengunjungi taman nasional sebagai alternatifnya. Taman Nasional Baluran adalah salah satu taman nasional yang menarik di Pulau Jawa. Terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo, dan Wongsorejo, Banyuwangi (sebelah utara), Jawa Timur, nama dari Taman Nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran.
Taman ini sering juga disebut sebagai Afrikanya Indonesia. Hal itu karena di Taman Nasional Baluran ini menyajikan pemandangan eksotis berupa padang Savana yang luas mirip dengan savana yang ada di Afrika. Padang Savana di Baluran ini merupakan Padang savana terluas di Pulau Jawa. Selain itu, Taman Nasional Baluran diapit oleh dua gunung, yaitu gunung Semeru dan gunung Ijen. Di tengah-tengah taman ini juga terdapat gunung Baluran yang kini tidak aktif lagi.
Di sini Anda akan disuguhi pemandangan kawanan rusa yang berlarian menuju genangan air untuk minum, para merak yang melebarkan ekornya, gerombolan kerbau dan gajah, belasan elang yang terbang untuk mencari makan sampai monyet yang bergelantungan di pohon. Pemandangan yang sama persis seperti yang bisa Anda temukan di Afrika. Di area seluas 25.000 Ha ini juga tumbuh sekitar 444 jenis tumbuhan dan di antaranya merupakan tumbuhan asli yang khas dan mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering.
Memasuki Taman Nasional Baluran anda akan melewati hutan musim yang lebat sepanjang sekitar 5 km. Berikutnya pemandangan akan berubah menjadi pemandangan hutan yang senantiasa hijau sepanjang tahun, atau yang lebih populer dengan istilah Evergreen. Setelah Anda melewati hutan musim dan hutan Evergreen, sampailah Anda di hamparan savana dengan luas sekitar 300 Ha. Inilah savana Bekol, yang merupakan savana terluas di Pulau Jawa. Sejauh mata memandang yang tampak adalah padang yang tandus, pohon-pohon yang kering, dan bebatuan. Jika musim penghujan, pemandangan Bekol akan terlihat berwarna hijau dan suasana sejuk. Saat musim kemarau, savana Bekol akan berwarna cokelat kekeringan merangas, mirip pemandangan di gurun Afrika.
Di Taman Nasional Baluran ini juga terdapat 26 jenis mamalia dan 155 jenis burung. Mamalia yang hidup di taman ini, seperti kijang, banteng, macan tutul, kucing bakau dan kancil. Lalu, beberapa burung langka mulai dari layang-layang api, ayam hutan merah, tuwuk (tuwur Asia), rangkong, kangkareng, dan termasuk juga bangau tong-tong. Taman Nasional Baluran ini menjadi perwakilan ekosistem hutan kering di pulau Jawa dengan tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim, hutan pegunungan bawah, hutan hijau dan hutan rawa.
Sekitar 40 persen vegetasi savana mendominasi taman ini. Di sini juga terdapat menara pandang setinggi 30 m yang letaknya di atas bukit tepat di belakang pos Bekol. Dari menara pandang ini Anda dapat melihat pemandangan indah Taman Nasional Baluran dari ketinggian. Apabila Anda termasuk pecinta fotografi, maka disarankan memulai perjalanan menyusuri Taman Nasional Baluran dari pukul 4.00 atau 5.00 pagi sehingga bisa menyaksikan indahnya matahari terbit di sela-sela kabut dan pepohonan.
Hasil foto yang Anda peroleh akan jauh lebih dramatis seperti fotografi landscape di Afrika. Pantai Bama termasuk menjadi lokasi bagus lain yang bisa dijadikan spot untuk melihat sunrise. Kawasan konservasi dan hutan magrove bisa Anda nikmati di sekitar pantai ini. Pengunjung diharapkan untuk berhati-hati dan waspada ketika berada di kawasan ini, karena banyak monyet berkeliaran yang siap mengambil kamera maupun barang bawaan Anda yang lainnya. Anda bisa berkeliling Taman Nasional Baluran menggunakan perahu yang disewakan di tepi pantai Bama.
Anda bisa merasakan sensasi menjelajah savana Afrika dengan mencoba trekking di padang savana sepanjang Taman Nasional Baluran. Saat trekking di sini, Anda harus berjalan kaki, bukan dengan SUV atau mobil. Anda tidak perlu khawatir dengan satwa yang ada di sini, karena mereka akan masuk kembali ke hutan bila mendengar suara mobil. Bulan Maret sampai Agustus menjadi waktu terbaik untuk mengunjungi Taman Nasional Baluran.
Diantara bulan Juli sampai Agustus, Anda dapat menyaksikan pertarungan antar rusa, monyet yang memburu kepiting, dan juga tarian burung merak. Bagi pengunjung yang ingin berkemah, pihak pengelola telah menyediakan camping ground di taman ini. Selain itu, kamar mandi dan instalasi air yang ada juga baik. Anda dilarang untuk mengganggu, merusak, mengambil, atau berburu flora dan fauna yang ada di sini. Anda disarankan untuk membawa bekal makanan dan minuman sendiri, karena tidak ada fasilitas khusus untuk kuliner. Jangan lupakan membawa kantong plastik untuk membuang sampah selama perjalanan menyusuri Taman Nasional Baluran ini.
Akses Menuju Taman Nasional Baluran cukup mudah. Anda yang berasal dari luar Jawa Timur harus terlebih dahulu datang ke kota Surabaya. Kemudian, Anda bisa mengambil rute jalur pantai utara ke arah timur melewati kota Pasuruan, kota Probolinggo, kota Situbondo dan kota Banyuputih. Setibanya di Banyuputih, Anda ambil jalan menuju ke desa Bilik. Dilanjutkan menuju desa Wongosorejo, di tengah perjalanan Anda ambil belok kiri menuju visitor center.
Anda yang berasal dari wilayah timur Jawa Timur dapat melewati jalur Banyuwangi - Batangan - Bekol dengan jarak tempuhnya sekitar 47 km. Ada juga rute lain dengan jarak 60 km, yaitu dari Situbondo - Batangan. Jalan menuju ke obyek wisata Taman Nasional Baluran ini termasuk sangat nyaman, karena sudah diaspal dan menjadi jalur lintas provinsi yang menghubungkan Bali, Banyuwangi dengan kota Surabaya. Sesampainya di Bekol, Anda akan melewati jalan aspal tipis sekitar 15 km untuk menuju pintu masuk Taman Nasional Baluran. Bagi Anda yang membawa kendaraan pribadi atau menyewa mobil disarankan tidak memakai sedan dan sebaiknya menggunakan SUV.
You are not allowed to post comments. Please login.