Pura Ini Berdiri di Tengah Perkampungan yang Didominasi Oleh Muslim
Simbol kerukunan antar umat beragama di Malang tidak hanya ditunjukkan dengan hubungan tetangga Masjid Jami’ dengan Gereja Protestan (GPIB) Immanuel Malang. Namun juga terjadi di Pura Luhur Dwijawarsa Lesanpuro, Kedungkandang, Malang, Jawa Timur. Di kawasan padat perkampungan penduduk yang beragama islam tersebut ada sebuah tempat peribadatan untuk umat Hindu yang bernama Pura Luhur Dwijawarsa. Sebuah tempat ibadah yang dikatakan tertua di Kota Malang dan terbesar di Malang Raya.
Bangunan Pura yang bertempat di lahan sebesar 1,3 hektar ini berdiri sejak tahun 1957 dan mampu menampung sebanyak 1000 umat Hindu yang terbilang rutin melakukan sembahyang di sana. Pendirian Pura Luhur Dwijawarsa diprakarsai oleh tiga rohaniawan Hindu. Yakni, Ida Pedanda Made Kemenuh, Ida Pedanda Oka Telaga dan Ida Pedanda Wayan Sidemen. Ketiganya kemudian bertemu dengan Keluarga Pelajar Bali Indonesia (KBBI).
Pertemuan mereka diantarkan oleh JBAF Major Polak, yakni salah satu tokoh umat Hindu di Malang kala itu. Bermula dari pertemuan tersebut, tercetus ide pembangunan Pura di Malang. Pertimbangan lokasi strategis menuntun terpilihnya Puncak Gunung Buring sebagai tempat didirikannya pura tersebut. Pembangunan Pura itu sendiri baru selesai pada tahun 1968 dan di bulan Mei dilakukan upacara pemelaspasan dan Karya Agung Ngenteg Linggih yang pertama, dipimpin langsung oleh Ida Pedanda Made Kemenuh.
Pura Luhur Dwijawarsa akhirnya menjadi pura terbesar umat Hindu di Malang. Pura itu kemudian mengalami renovasi pada tahun 2008 dan bentuknya semakinm besar seperti saat ini. Menjadi Pura terbesar di Malang, berbagai kegiatan agama Hindu pun dipusatkan di pura tersebut. Semakin lama, semakin banyak kegiatan dan perayaan hari suci yang dilakukan di pura tersebut. Setiap bulan Mei, di pura ini selalu ramai dikunjungi oleh umat Hindu dari berbagai daerah di sekitar Malang.
Ketenangan dan sejuknya Pura di sini membuat umat Hindu betah. Uniknya, pura besar tersebut berdiri di tengah perkampungan yang didominasi oleh muslim. Meski begitu, toleransi antar umat beragama tergambar jelas dari interaksi dua agama tersebut. Tak heran, jika Pura Luhur Dwijawarsa disebut sebagai simbol yang menggambarkan toleransi yang tinggi antar umat beragama di tengah masyarakat Malang.
Buat akun KSMTOUR.COM, jadilah anggota dari komunitas yang secara aktif menyebarkan informasi tentang keindahan Indonesia. Buat akun di sini.
You are not allowed to post comments. Please login.