Keindahan Air Terjun Ini Bisa Dinikmati Dari Berbagai Sisi
Selain Candi Borobudur, Magelang masih punya banyak tempat wisata lain yang tidak kalah keren untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Air Terjun Kedung Kayang. Air terjun ini berada di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu serta berada di perbatasan Kabupaten Magelang dan Boyolali yakni Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang dan Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Objek wisata alam ini berada di ketinggian lebih kurang 1.200 meter di atas permukaan laut. Air Terjun Kedung Kayang memiliki tinggi sekitar 40 meter dengan volume air yang cukup tinggi. Seperti biasa, untuk bisa sampai ke lokasi air terjun Anda harus jalan kaki terlebih dulu melewati jalanan setapak selama sekitar 20 menit dari lokasi parkir kendaraan. Keindahan air terjun ini bisa dinikmati dari berbagai sisi. Baik dari atas, samping atau depan.
Area di sekitar air terjun sendiri sudah dikembangkan sedemikian rupa untuk menjadi sebuah tempat wisata. Di sekitar sana sudah ada beberapa fasilitas penunjang seperti penginapan serta bumi perkemahan. Suasana di lokasi air terjun sendiri tidak terlalu ramai sehingga Anda bisa menikmati kesegaran alam dengan lebih leluasa. Air yang jatuh dari air terjun ini mengalir ke sebuah sungai kecil berbatu. Anda bisa masuk ke kolam, bermain air di bawah guyuran air terjun.
Air Terjun Kedung Kayang ini tak pernah surut atau berkurang debitnya, sekalipun di puncak musim kemarau. Nama Kedung Kayang konon diketahui warga secara turun temurun, berasal dari pemberian nama tiga empu atau tokoh sakti di Wonolelo pada masa lalu. Yaitu Empu Panggung, Empu Putut, dan Empu Khalik. Konon para empu itu kerap bertemu di lokasi air terjun, baik di atas maupun di kedung di bawahnya.
Air terjun itu juga dipercaya ada penunggunya. Kepercayaan lokal menyebut penunggunya adalah Kyai Gadung Melati dan Nyai Widari Welas Asih. Selain air mengucur dari aliran sungai di atas, di retakan-retakan tebing vertikal juga bermunculan sejumlah mata air yang keluar sepanjang tahun dan dipercaya punya khasiat mistis.
Kedung Kayang terdapat keunikan dan keanehan tersendiri, yaitu bila di bulan Suro (muhharom) pada hari malam Jum’at Kliwon sering terdengar suara/ alunan Gamelan Jawa dan pada hari Kamis Wage semua kera-kera yang ada di sekitar Kedung Kayang berkumpul di atas air terjun tersebut. Dan masih banyak keajaiban yang lain yang sering ditemui oleh masyarakat setempat maupun pengunjung yang berada di Kedung Kayang.
Jarak dari Magelang ke Kedung Kayang sekitar 30 km. Pintu masuk ke Air Terjun Kedung Kayang hanya satu, yaitu persis di tikungan Desa Wonolelo. Dari jalan raya masuk lebih kurang 50 meter, ada parkiran tak seberapa luas untuk mobil dan motor. Petunjuk ke arah Kedung Kayang cukup jelas. Loket masuk dikelola warga, dengan tarif tiket Rp 4.000 per orang. Jalannya cukup curam, sebagian dibuat undak-undakan, sisanya hingga tepi alur Kali Pabelan beton rata dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Bagi Anda yang mengajak anak-anak, siap-siap menggendong dalam perjalanan balik karena tanjakannya cukup menguras stamina.
Buat akun KSMTOUR.COM, jadilah anggota dari komunitas yang secara aktif menyebarkan informasi tentang keindahan Indonesia. Buat akun di sini.
You are not allowed to post comments. Please login.