SearchContactTwitterFacebookYouTube

Search

You are here Home Informasi Tempat Wisata Bengkulu Lobang Kacamata Wisata Sejarah Penambangan Emas di Bengkulu

Lobang Kacamata Wisata Sejarah Penambangan Emas di Bengkulu

Lobang Kacamata Bengkulu
Lobang Kacamata Bengkulu

Aktivitas Penambangan Emas Tradisional Merupakan Daya Tarik Wisata Ini

Objek wisata Goa Kacamata atau Lobang Kacamata sebenarnya merupakan lokasi penambangan emas peninggalan Belanda, yang terletak di Desa Lebong Tambang, Kecamatan Lebong Utara yang berjarak kurang lebih 2 Km dari pusat kota Provinsi Bengkulu.  Lobang raksasa ini merupakan sisa-sisa aktifitas penambangan emas yang dilakukan oleh kolonial Belanda di masa lalu, karena emasnya sudah habis maka kini dijadikan obyek wisata alam.

Akibat aktivitas tambang dahulu, hingga akhirnya meninggalkan  lobang  seperti goa yang berbentuk seperti lingkaran yang tidak beraturan di dinding tebing. Goa buatan  ini terbentuk ketika di awal tahun 1900-an dilakukan eksploitasi pertambangan di Lebong. Saat ini oleh masyarakat setempat dijadikan tempat penambangan  tradisional. Aktivitas penambangan emas tradisional ini merupakan daya tarik sendiri bagi wisatawan yang ingin melihat dari dekat cara penambangan emas tersebut. 

Dan karena  bentuk lobang  yang  unik menyerupai  kacamata, maka masyarakat sekitar memberi nama Lobang Kacamata. Obyek wisata Lobang Kacamata merupakan bukti sejarah penjajahan kolonial Belanda di Indonesia, khususnya di Kabupaten Lebong. Goa ini terletak di dalam bukit atau di dinding bukit berbatu yang merupakan salah satu pintu masuk ke dalam lokasi penambangan dengan ukuran  lebar kurang lebih 2 meter dengan  ketinggian  kurang lebih 4 meter dari dasar tanah.

Goa di dalam lobang ini sangat jelas terlihat serta menggambarkan bahwa begitu besarnya aktifitas penambangan emas dan perak yang dilakukan pada waktu itu. Dari catatan sejarah masa lalu, sebelum hengkang dari bumi nusantara, perusahaan tambang Belanda mengeruk emas dan perak ratusan ton dari tanah Lebong. Kekayaan milik bumi pertiwi ini diangkut dan dijual  ke luar negeri oleh penjajah, di satu sisi masyarakat lokal tetap hidup miskin dan hanya menjadi buruh dan budak kaum imperialis dan kapitalis. 

Di masa kejayaan tambang emas, setiap penambang  yang keluar dari Goa Kacamata diberi ganti pakaian baru karena konon emasnya menempel dipakaian yang dipakai. Pasca di tinggal pemerintahan kolonial Belanda, penambangan emas dilanjutkan  oleh masyarakat setempat dengan cara tradisional. Habis manis sepah dibuang, begitulah kata pepatah. Sesampainya Anda di lokasi wisata Lobang Kacamata, anda akan disuguhkan panorama yang begitu indah. Jika anda ingin memasuki lokasi wisata Lobang Kacamata, anda akan menaiki tangga yang telah disediakan dan tanpa dikenakan biaya sepeser pun, alias gratis.

Ketika anda telah masuk ke Lobang Kacamata, suhu yang dingin akan menyapa anda karena cahaya matahari  tidak terlalu banyak masuk ke dalam goa. Di dalamnya, tampak dinding-dinding gua yang berwarna putih keabu-abuan yang jika anda sentuh akan terasa dingin ditangan. Terkadang dibeberapa bagian dinding masih meneteskan air. Di dalam gua pun terdapat celah-celah yang berdiameter 1 meter, sisa-sisa pertambangan pada zaman dahulu. Anda pun dapat melihat pemandangan yang dapat memanjakan mata anda melalui Lobang Kacamata, sejauh mata memandang akan terlihat barisan pegunungan dan hutan yang masih alami.

Konon kabarnya di balik bukit disekitarnya masih terkandung cadangan emas yang  cukup besar. Ini dapat dilihat masih adanya perusahaan pertambangan swasta yang memperoleh izin untuk mengeksploitasi kawasan  tersebut. Setelah puas melihat-lihat isi gua, lalu keluar menuruni tangga maka akan terlihat tempat-tempat para penambang tradisonal yang berjumlah sekitar 10 kelompok. Penambang tradisional ini sebagian merupakan warga Desa Lebong Tambang dan ada pula yang merantau dari Pulau Jawa.

Dalam menambang, mereka hanya menggunakan alat pengaman yang sederhana yang sebenarnya kurang menjamin keselamatan mereka dalam bekerja. Di tempat penambang itu pula terdapat alat yang bernama gelundung yakni alat yang memisahkan emas dengan batu yang berbentuk silinder terbuat dari kayu dan plat baja. Di sekitar tempat wisata Lobang Kacamata juga terdapat warung-warung makan dengan menu yang beraneka ragam dan tentunya dengan harga yang terjangkau. Jika anda ingin bermalam, ada beberapa penginapan yang bisa anda datangi.

Saat yang baik untuk berkunjung ke Lobang Kacamata ini adalah sekitar pukul 09.00 WIB hingga menjelang siang karena susana di dalam goa cukup terang walaupun tidak terlalu banyak cahaya matahari masuk tetapi sangat cocok bagi anda yang ingin memotret bagian dalam Lobang Kacamata. Untuk berkunjung ke objek wisata Lobang Kacamata ini cukup mudah. Anda bisa menggunakan alat transportasi seperti mobil ataupun motor. Jika anda ingin menggunakan mobil pribadi ataupun mobil travel akan memakan waktu 4 jam perjalanan sedangkan dengan menggunakan sepeda motor membutuhkan waktu sekitar 3 jam.

It has been read 7058 times

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar