Sebuah Pulau Kecil dengan Segudang Pesona Alam yang Indah
Banten menjadi salah satu objek wisata pantai paling memikat di pulau Jawa, terletak di ujung Barat Jawa, Banten memiliki berbagai keindahan alam, Pulau Tinjil salah satunya. Tinjil, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Samudra Hindia. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten. Pulau Tinjil memiliki bentuk yang memanjang dari Timur Laut hingga ke Barat Daya dengan morfologi datar dan permukaan pada bagian timur hingga tengah dan semakin ke barat berubah menjadi kasar yang disertai dengan adanya bukit kecil.
Tinjil jadi salah satu pulau terluar Indonesia. Pulau Tinjil merupakan sebuah pulau kecil dengan segudang pesona alam yang begitu indah dan eksotik. Suasana pemandangan alam disekitar pulau ini, terlihat masih begitu asri. Beraneka jenis pohon seperti Ketapang, Melinjo, serta Sawo Hutan, tumbuh dengan subur dan rindang pada pulau yang terletak disekitar Samudra Hindia tersebut. Selain itu, disepanjang pesisir pantai Pulau Tinjil, Anda dapat menyaksikan panorama alam yang begitu fantastik dan luar biasa mengagumkan. Hamparan pasir yang lembut dan berwarna putih bersih, terlihat begitu sempurna berpadu dengan jernihnya warna laut disekitar perairan di Pulau Tinjil ini.
Jika Anda bersantai di pulau ini, Anda akan melihat aktivitas para nelayan, karena pulau tentunya kebanyakan masyarakat di Pulau Tinjil berprofesi sebagai nelayan, laut jadi mata pencaharian utama mereka. Keindahan panorama di Pulau Tinjil tambah terasa saat menikmati semilir angin yang melenakan dan pastinya bikin kamu lupa waktu. Pagi atau sore hari adalah waktu yang tepat untuk kamu untuk mengunjungi pulau ini. Sementara disisi lain, berbagai jenis satwa liar seperti Tokek, Biawak, Kepiting, serta beberapa jenis burung dan ular juga hidup dan berkembang biak, pada pulau dengan luas sekitar 600 hektar ini.
Salah satu aset wisata yang menjadi ciri khas Pulau Tinjil adalah keberadaan sekumpulan kera yang masuk ke dalam jenis Macaca fascicularis atau jenis kera berekor panjang. Dan Pulau Tinjil ini sudah menjadi surga tersendiri bagi kera-kera tersebut. Uniknya lagi, kera-kera di Pulau Tinjil bisa dengan cepat beradaptasi dengan kehadiran manusia. Sejak tahun 1988, Pulau Tinjil telah digunakan sebagai lokasi pengembangbiakan secara alami dari spesies monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Pada awalnya, sebanyak 520 ekor induk monyet ekor panjang dari Palembang, Jawa Barat, Banten, serta Lampung dimasukkan ke dalam pulai ini.
Pengelolaan monyet ekor panjang tersebut dilakukan oleh Pusat Studi Satwa Primata (PSSP), Institut Pertanian Bogor (IPB) yang diperuntukkan bagi penangkaran, sarana pendidikan, penelitian, dan pelatihan bagi mahasiswa dan staf dalam dan luar IPB yang memeliki ketertarikan dalam bidang primatologi. Monyet yang ditangkarkan tersebut akan dipanen untuk dijadikan hewan percobaan dengan kualitas genetis yang tinggi, baik untuk penelitian di dalam maupun luar negeri.
Selain spesies monyet ekor panjang, primata lain yang juga dikembangbiakan di pulau ini adalah beruk (Macaca nemestrina). Adanya penangkaran monyet di pulau ini menyebabkan orang-orang yang datang untuk berkunjung harus menjalani pemeriksaan kesehatan agar tidak menularkan penyakit kepada populasi monyet yang bebas beberapa jenis patogen atau virus, seperti tuberkulosis (TBC) dan simian retrovirus (SRV). Para calon pengunjung harus menjalani pemeriksaan kesehatan di Kampung Muara, Desa Cikerit Weta, Kecamatan Binuangen sebelum menyeberang ke Pulau Tinjil.
Selain menikmati keberadaan kera, di Objek Wisata Pulau Tinjil Pandeglang ini Anda dapat melakukan berbagai aktifitas seperti Snorkling ataupun Diving. Anda dapat menikmati pesona pulau yang begitu kaya dengan keanekaragaman kekayaan hayati berupa terumbu karang yang tersusun dalam beberapa lapisan dan terlihat begitu indah untuk dinikmati. Untuk menuju Objek Wisata Pulau Tinjil, Anda dapat menggunakan jasa penyeberangan menggunakan perahu bermotor melalui dermaga di Binuangen. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Pulau Tinjil juga sekitar kurang lebih 2 jam, dengan jarak tempuh sekitar 16 kilometer. Namun sebelumnya kita juga harus menempuh perjalanan darat selama hampir 10 jam melalui Kadipaten untuk sampai di Binuangen.
You are not allowed to post comments. Please login.