Pemandangan di Sekitar Pura Memiliki Daya Tarik Tersendiri
Pura Goa Lawah dikenal sebagai salah satu dari enam pura penting di Bali. Lima diantaranya adalah pura Lempuyang, Uluwatu, Andakasa, Batukaru, dan Seleyukti. Pura Goa Lawah termasuk wilayah Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali. Jaraknya sekitar 10 km ke arah timur kota Klungkung atau kurang lebih 50 km dari kota Denpasar. Menempuh jarak satu setengah jam dari Bandar udara Ngurah Rai melalui by pass Prof Ida Bagus Mantra. Lokasi pura juga satu jalur dengan objek wisata Candidasa, berkisar 15 km sebelah timur Pura Goa Lawah dan tempat wisata Kerta Gosa Bali.
Pura Goa Lawah merupakan suatu tempat yang diyakini oleh umat Hindu di Bali sebagai kawasan yang suci dan indah. Di pura ini dihuni oleh ribuan kelelawar, itulah sebabnya mengapa pura ini dinamakan Goa Lawah karena kata "Lawah" itu sendiri artinya Kelelawar. Jika anda berkunjung di tempat ini, maka kalian akan mendapati ribuan kelelawar disertai dengan suara gemuruh yang tiada henti, suara ini akan senantiasa didengar pagi, siang apalagi malam. Didalam mulut goa terdapat beberapa bangunan sebagai tempat pemujaan, tidak hanya di situ saja di area pura juga terdapat banyak tempat pemujaan.
Mengenai sejarah bangunan Pura Goa Lawah masih simpang siur, apalagi pura ini termasuk bangunan yang sangat tua, namun menurut para peneliti sejarah kalau pura ini dibangun pada abad ke 11 atas gagasan dari Mpu Kuturan. Hal ini semakin diperkuat dengan disebutnya Pura Goa Lawah dalam lontar Mpu Kuturan sebagaimana dihimpun oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Klungkung. Pura Goa Lawah adalah tempat memuja Tuhan sebagai Dewa Laut.
Pemandangan di pura ini sangat khas, karena terdapat sebuah goa yang berada di bawah pepohonan yang rindang dan di dalam dinding mulut gua terdapat banyak kelelawar bergantungan. Masyarakat sekitar mempercayai bahwa Kelelawar di pura ini adalah sangat keramat. Bahkan jika ada orang yang berani menggangu ataupun sampai membunuh keleawar di Goa ini maka akan terjadi sebuah bencana. Tepat dimulut Goa ini di bangun berbagai macam pelinggih yang penyembahannya ditujukan kepada dewa penguasa lautan sebagai manifestasi dari tuhan. Ketika anda berada di sekitaran mulut Goa ini, anda akan mendengar suara ribuan kelelawar yang saling bersautan bagaikan bernyanyi-nyanyi di dalam Gua ini. Karena terdapat banyak kelelawar di Goa ini, maka akan menimbulkan bau agak pesing di areal pura ini. Namun walaupun demikian, semua itu akan terbayar setelah anda menikmati keindahan dari Goa Lawah ini. Umat hindu yang bersembahyang disini dilarang mengucapkan kata-kata kasar atau menjelek-jelekan Goa ini.
Konon di dalam Goa tersebut selain dihuni oleh ribuan kelelawar, juga dihuni oleh sepasang ular besar yang menjaga Goa tersebut. Sepasang ular ini katanya adalah Ular Jantan dan Ular betina. Pernah dulu ada ‘Jero Mangku’ (Orang suci yang memimpin jalannya upacara) bertemu dengan kedua ular tersebut saat melakukan persembahyangan di Pura Goa Lawah ini. Di depan goa dalam areal pura juga nampak banyak tempat pemujaan. Di pura ini sering diadakan upacara-upacara keagamaan, diantaranya adalah upacara Nyekah dan Memukur (Meliga). Upacara besar di pura ini dilaksanakan tiap enam bulan sekali. Pada penanggalan Bali disebut hari Anggarkasih Medangsia.
Goa Lawah sempat mengalami perombakan pada bangunan pura yang ada di mulut Goa. Namun sebelum itu diadakan sebuah upacara besar agar perombakan pura ini berjalan dengan baik. Benar saja, ajaibnya setelah diadakan upacara ini kerumunan kelelawar yang biasanya bergelantungan di dalam goa ini pergi entah kemana. Tak ada satupun kelelawar yang di temukan di goa ini sehingga tukang yang mengerjakan bangunan pura menjadi tidak terganggu. Kemudian setelah bangunan pura selesai di bangun dan diadakan upacara kembali, kelelawar kembali berdatangan ke Goa ini seperti sedia kala.
Pura ini berada di seberang pantai dan memasuki wilayah perbukitan. Sebuah pura juga dibangun di pantai ini yang disebut Pura Segara. Pura Segara merupakan pura masyarakat sekitar yang sebagian besar mata pencahariannya sebagai nelayan untuk memuja Tuhan dengan sebutan Bhatara Baruna atau Dewa Laut. Pura Goa Lawah menjadi objek wisata di Bali yang ramai dikunjungi. Di sepanjang jalan saat menuju ketempat ini, terdapat banyak warung-warung makan yang menawarkan menu dari ikan laut, seperti pepes ikan, sup ikan, ikan bakar, lengkap dengan sambal khas Bali serta sayur dan juga nasi, ditambah lagi dengan segelas es kelapa muda segar.
Warung makanan ringan juga banyak terdapat diseberang pura. Areal parkir yang tersedia cukup luas yang berada di luar pura dan di tepi pantai. Daerah tujuan wisata ini ramai dikunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik. Terutama pada saat musim liburan dan hari raya besar.
You are not allowed to post comments. Please login.