SearchContactTwitterFacebookYouTube

Search

You are here Home Informasi Tempat Wisata Aceh Masjid Raya Baiturrahman Saksi Sejarah di Banda Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Saksi Sejarah di Banda Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Aceh
Masjid Raya Baiturrahman Aceh

Masjid Raya Baiturrahman merupakan simbol religius, keberanian dan nasionalisme rakyat Aceh

Salah satu masjid yang menjadi tempat terfavorit bagi orang-orang yang ingin berwisata di Aceh adalah Masjid Raya Baiturrahman. Masjid yang dikenal sebagai salah satu masjid terindah se Asia Tenggara ini terletak di pusat kota Banda Aceh, sehingga mudah sekali untuk dijangkau bagi siapa saja yang ingin berwisata kesana. Masjid Raya Baiturrahman adalah simbol kemegahan Kota Banda Aceh sebagai Ibukota Provinsi Aceh. Masjid Raya Biturrahman juga menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh. Masjid Raya Baiturrahman inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Kota Aceh disebut sebagai Serambi Makkah.

Selain menjadi tempat wisata, masjid  ini juga menjadi bagian penting dalam sejarah Aceh, dan juga menjadi tempat yang istimewa bagi orang-orang yang ingin melangsungkan akad pernikahan. Pada tanggal 26 Desember 2004 tsunami menerjang Aceh. Ombak tsunami setinggi 21 meter tersebut benar-bnar meluluh-lantahkan Aceh. Rumah-rumah dan gedung-gedung hancur serta banyak korban jiwa yang berjatuhan. Namun, Masjid Raya Baiturrahman justru masih tetap berdiri kokoh serta hanya mengalami kerusakan-kerusakan kecil saja.

Sekilas Masjid  Raya Baiturrahman tampak terlihat seperti Taj Mahal di India. Hali ini tak mengherankan, sebab sebagian arsitektur masjid ini mirip dengan arsitektur masjid-masjid di India. Arsitektur masjid ini bercorak elektrik, yaitu menggabungkan berbagai unsur dan model terbaik dari berbagai negara sehingga menghasilkan rancangan yang megah sekaligus indah. Karena arsitek masjid saat pembangunan yang kedua adalah seorang kapten zeni angkatan darat Belanda, maka tak mengherankan apabila terdapat beberapa rancangan yang bercorak Persia dan Spanyol.

Masjid Raya Baiturrahman merupakan simbol religius, keberanian dan nasionalisme rakyat Aceh. Masjid ini dibangun pada masa Sultan  Iskandar Muda (1607-1636), dan menjadi pusat pendidikan ilmu agama di  Nusantara. Pada saat itu banyak pelajar dari Nusantara, bahkan dari Arab, Turki, India, dan Parsia yang datang ke Aceh untuk menuntut ilmu agama. Masjid ini  merupakan markas pertahanan rakyat Aceh ketika masa perang dengan Belanda  (1873-1904). Sewaktu Belanda menyerang kota Banda Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar, Pada saat itu, Mayjen Khohler tewas tertembak di  dahi oleh pasukan Aceh di pekarangan Masjid Raya. Untuk mengenang peristiwa  tersebut, dibangun sebuah monumen kecil di depan sebelah kiri Masjid Raya,  tepatnya di bawah pohon ketapang.

Enam tahun kemudian, untuk meredam kemarahan  rakyat Aceh, pihak Belanda melalui Gubernur Jenderal Van Lansnerge membangun  kembali Masjid Raya ini dengan peletakan batu pertamanya pada tahun 1879. Masjid Raya Baiturrahman memiliki kubah tunggal yang selesai pada tanggal 27 Desember 1883. Selanjutnya Masjid Raya Baiturrahman diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935. Lalu yang terakhir diperluas lagi menjadi 5 kubah (1959-1968). Mesjid ini kemudian telah diperluas dan saat ini memiliki 7 kubah. Masjid Raya Baiturrahman ini merupakan salah satu masjid yang terindah di Indonesia dan memiliki bentuk yang manis, ukiran yang menarik, halaman yang luas dan terasa sangat sejuk apabila berada di dalam ruangan masjid tersebut.

Bila Anda masuk menyusuri melalui pintu gerbang utamanya, yang paling pertama Anda temui adalah sebuah menara yang sangat besar, yang biasa digunakan oleh orang-orang untuk melihat keindahan kota Banda Aceh dari atas. Menyusuri tengah halaman masjid, Anda dapat melihat sebuah kolam ikan yang menjadi tempat favorit anak-anak untuk bermain. Anak-anak sering meminta orang tuanya untuk membawanya ke tempat tersebut meski hanya untuk melihat dan memberi umpan kepada ikan-ikan.

Masjid ini terus dijaga keindahannya dengan menambahkan dekorasi-dekorasi baru setiap saat. Tidak ada kesempatan dimana kita bisa melihat masjid ini tidak tertata dengan baik. Banyak orang-orang dari negara lain yang terpesona akan keindahan masjid ini dengan juga cerita dibaliknya. Bahkan ada juga suatu daerah yaitu di Minimundus Miniature Park, Austria yang mendirikan replika dari Masjid Raya Baiturrahman. Rumah ibadah ini punya arsitekturnya kelas kakap. Di dalam, lampu-lampu gantung berumur tua menjadi penerang dan berkesan klasik. Tiang penyangga besar juga dilapisi kuningan. Hiasan kaligrafi dan bersihnya lantai membuat banyak orang betah ibadah di sana.

Masjid di pusat kota Banda Aceh ini mempunyai luas 3,30 hektar dengan lima pintu gerbang. Mampu menampung 10.000-13.000 jemaah di dalamnya. Tapi jika memakai halaman, dapat memuat jamaah hingga 25.000 orang. Masjid Raya Baiturrahman ini merupakan tempat yang sangat cocok bagi anda yang ingin berwisata sekaligus beribadah dan juga menikmati sejarah Aceh. Rasanya tidak puas bagi anda yang sudah ke Aceh, namun belum pernah sekalipun beribadah atau berkunjung ke Masjid yang kokoh ini. Selain memiliki berbagai cerita sejarah dibaliknya, Masjid ini juga merupakan tempat yang paling indah bagi anda yang ingin membuka lembaran baru dalam hidup.

It has been read 10808 times

Comments

  • There are no comments for this article.
 
Please wait...

You are not allowed to post comments. Please login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar