CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Wisata Kuliner Kuliner Bandung Colenak Murdi Putra Olahan Singkong yang Melegenda di Bandung

Colenak Murdi Putra Olahan Singkong yang Melegenda di Bandung

Colenak Murdi Putra Bandung
Colenak Murdi Putra Bandung

Makanan Ini Pernah Menjadi Makanan Penutup Pada Konferensi Asia-Afrika Pertama

Siapa yang tidak kenal dengan panganan khas Sunda, Colenak. Colenak Murdi Putra di Bandung, merupakan salah satu tempat legendaris yang menawarkan colenak sebagai sajian utamanya. Lokasi Colenak Murdi Putra ada di Jalan Ahmad Yani No.733, Cicadas, Bandung. Colenak adalah jajanan yang terbuat dari singkong sebagai bahan utamanya.

Colenak adalah makanan khas Bandung. Makanan ini terbuat dari peuyeum singkong (tapai) yang dibakar yang di atasnya diberi gula dan serutan kelapa. Kudapan ini, disantap dengan cara dicocolkan pada gula jawa cair yang dicampur dengan serutan kelapa. Nama Colenak adalah paduan dari kata dicocol enak, karena tape bakar yang disentuhkan ke cairan gula merah (kinca) dan parutan kelapa itu terasa lezat di mulut.

Colenak Murdi Putra, sudah ada dari tahun 1930, Awalnya Murdi membuka kedai di di bekas warung makan yang telah ditutupnya (depan toko yang sekarang). Murdi telah mewariskan kuliner ini pada tiga generasi keturunannya. Berkat anak cucunya rasa Colenak semakin berkembang dengan  memiliki variasi yaitu colenak rasa durian dan nangka. Tapi tentu saja mereka masih menjual Colenak rasa originalnya.

Murdi menjual colenak yang pada masa itu masih terdengar aneh. Bermodal alat pemanggang tape yang sangat tradisional dengan pembakaran masih menggunakan arang. Aroma yang dikeluarkan dari peuyeum sampai menarik perhatian dan mengundang tamu KAA pada tahun 1955. Hingga makanan khas Kota Bandung ini dijadikan dessert pada konferensi Asia-Afrika pertama.

Aroma yang begitu menggoda selera tentu dibuat dari bahan-bahan berkualitas. Tidak hanya dari pembakaran yang masih menggunakan arang dan alat-alat pembuatan yang dipertahankan, tapi pemilihan peuyeum untuk bahan baku sangat di jaga dari awal secara turun temurun mulai dari Murdi, kemudian diturunkan kepada anak perempuannya yaitu Hj. Yayah Supiah. Saat ini yang memegang generasi ketiga yaitu cucu dari Murdi, Bety Nuraety masih menggunakan peuyeum yang dipasok dari Cimenyan dengan jenis tape Kadapo.

Cara pengolahan Colenak sebenarnya sangat sederhana. Yang dilakukan hanyalah membakar peuyeum sebelum dipotong-potong. Potongan peuyeum bakar ini kemudian disajikan dengan saus yang terbuat dari karamel gula merah (kinca) yang telah dicampur parutan kelapa. Maka, jadilah hidangan sederhana dengan rasa manis yang berkelas. Kini colenak buatan Murdi  banyak dijual di supermarket.

Dalam teknik memasaknya kandungan gula dalam tapai yang membuat tapai tersebut mudah gosong. Namun justru bagian ini yang paling disuka. Bagian ini oleh beberapa orang dianggap merupakan bagian yang terenak. Colenak Murdi Putra sudah tersebar diberbagai tempat kuliner Kota Bandung. Makanan ini cocok dijadikan oleh–oleh khas Parahyangan. Jangan khawatir, jajanan ini dapat bisa bertahan selama 2 hari, jika dimasukan ke dalam kulkas bisa bertahan selama 5 hari.

Lokasi Colenak Bandung ini bisa dituju dari dua arah, yaitu Cicaheum dan Alun-Alun. Dari Cicaheum, letaknya hanya beberapa ratus meter setelah lampu merah. Lokasi akan terlihat di seberang jalan. Sementara dari arah Alun-alun, lokasi bisa ditemui setelah melalui pertigaan Cicadas-Kiara Condong. Colenak Murdi Putra akan terlihat di sebelah kiri jalan.

Sudah dibaca 8232 kali

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar