CariContactTwitterFacebookYouTube

Pencarian

Kamu di sini Beranda Informasi Tempat Wisata Jakarta Jembatan Kota Intan Wisata Bangunan Tua Bersejarah di Jakarta

Jembatan Kota Intan Wisata Bangunan Tua Bersejarah di Jakarta

Jembatan Kota Intan Jakarta
Jembatan Kota Intan Jakarta

Jembatan Kayu Ini Memiliki Panjang 30 Meter dan Lebar 4,43 Meter

Jembatan Kota Intan adalah sebuah jembatan ‘jungkit’ yang berwarna merah marun warisan Belanda dengan konstruksi besi dan kayu yang terletak di Kawasan Kota Tua Jakarta, merentang di atas ujung Kali Besar yang airnya gelap keruh. Dahulu jembatan ini berfungsi sebagai penghubung antara benteng Belanda dengan benteng Inggris, tapi kini menjadi salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.

Jalan-jalan ke Kota Tua memang menyenangkan, ada banyak bangunan bersejarah di sini seperti Jembatan Kota Intan. Diberikan nama demikian karena letaknya dekat dengan salah satu Bastion Kastil Batavia bernama Bastion Diamont (intan). Mungkin tidak banyak yang mengetahui jika sebenarnya nama jembatan ini sempat berganti-ganti. Dulunya jembatan ini adalah penghubung antara Benteng Belanda dan Benteng Inggris yang dibuat oleh VOC (persekutuan dagang asal Belanda) pada tahun 1628. Karena dibatasi Kanal Besar dengan Benteng Inggris maka jembatan ini dinamai Engelse Brug atau Jembatan Inggris.

Setahun kemudian tepatnya tahun 1629, jembatan ini sempat mengalami rusak parah akibat serangan Kerajaan Banten dan Mataram yang menyerang Benteng Batavia. Tetapi setahun kemudian Belanda membangunnya kembali dan namanya diubah menjadi de Hoenderpasar Brug (Jembatan Pasar Ayam), karena lokasinya adalah tempat perdagangan ayam. Dua puluh lima tahun kemudian atau tepatnya tahun 1655, jembatan ini lagi-lagi mengalami kerusakan dan perbaikan. Tapi kerusakan kali ini bukan karena peperangan melainkan karena bencana banjir dan korosi air asin yang berasal dari laut. Setelah pasca perbaikan, namanya pun kembali berganti menjadi Jembatan Het Middelpunt Brug yang berarti Jembatan Pusat.

Pada 1938 fungsi jembatan diubah menjadi jembatan gantung. Tujuannya agar dapat diangkat untuk lalu lintas perahu dan mencegah kerusakan akibat banjir, namun bentuk dan gayanya tidak pernah diubah. Nama jembatan inipun kembali berubah menjadi Jembatan Phalsbrug Juliana atau Juliana Bernhard, karena waktu itu Ratu Juliana yang menjadi ratu di Belanda. Sebelumnya, jembatan juga diberi nama Jembatan Wilhemina (Wilhemina brug), ibu dari Juliana. Kemudian pasca proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, nama jembatan inipun lagi-lagi diubah menjadi seperti yang kita kenal hingga kini yakni Jembatan Kota Intan.

Jembatan kayu ini memiliki panjang 30 meter dan lebar 4,43 meter. Jembatan Kota Intan merupakan satu-satunya yang tersisa dari jembatan sejenis yang pernah dibangun Belanda. Kini sistem lampu dipasang di kiri kanan Jembatan. Dengan adanya lampu sorot itu, Jembatan Kota Intan pada malam hari mungkin akan lebih elok dipandang mata. Pilar penyangga Jembatan Kota Intan pada bagian kirinya. Pada tembok pilar yang terlihat sangat kekar ini terlihat ada tengara “No.21”, sebuah ketaklaziman karena jarang sekali ada sebuah jembatan yang mendapatkan nomor identitas layaknya sebuah rumah.

Saat ini Jembatan Kota Intan menjadi salah satu objek wisata sejarah yang banyak dikunjungi wisatawan. Jembatan Kota indah ini juga sering buat dijadikan tempat berbagai macam kegiatan, dari wisata observasi budaya bernilai sejarah, serta lokasi Jembatan Kota Intan yang cocok untuk pengambilan gambar para fotografer, tak sedikit pula yang menjadikan Jembatan Kota Intan ini sebagai objek foto untuk prewedding atau pra-menikah.

Selain karena nilai historisnya, jembatan ini memiliki keunikan pada bangunannya. Untuk mengunjungi Jembatan Kota Intan ini, Anda tidak dipungut biaya tiket, hanya saja dimintai biaya untuk kebersihan dan parkir. Jembatan Kota Intan terletak di Ancol, Pademangan, Jakarta Barat. Untuk menjangkaunya dapat menggunakan bus Transjakarta koridor 1 jurusan Blok m – Kota.

Sudah dibaca 10988 kali

Komentar

  • Tidak ada komentar untuk artikel ini.
 
Mohon tunggu...

Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.

Login

RSS/Atom - Social Networks

Open Search

Calendar